PPAD Prosperity—Mangga Arum Merah terdaftar sebagai varietas unggul baru berdasarkan SK Menteri Pertanian Nomor : 237/Kpts/PV.240/D/VI/2022. Mangga ini juga telah terdaftar sebagai varietas lokal Kabupaten Situbondo pada tanggal 03 Maret 2021.
Dikutip dari litbang.pertanian.go.id, seleksi klon unggul mangga ini diawali pada tahun 2013 pada kegiatan eksplorasi dan karakterisasi klon-klon mangga di kabupaten Situbondo yang dilakukan oleh pemulia mangga Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika (Balitbu). Klon manga diperoleh dari hasil seleksi individu dari tanaman mangga milik Harjono di Desa Bayeman, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Dari seleksi klon unggul tersebut, pada tahun 2014-2019 dilakukan evaluasi terhadap produksinya yang hasilnya menunjukkan bahwa tanaman mangga Arum Merah hasil top working yang berumur 12-17 tahun tersebut produksinya mencapai 100-125 kg/ph/th.
Pada tahun 2016 mangga ini telah dibuat duplikatnya di Kebun IP2TP Cukurgondang, Pasuruan dengan cara top working. Pada tahun 2019 tanaman duplikat hasil top working tersebut sudah mulai berbuah yang produksinya mencapai 21 kg/pohon/tahun dan pada tahun 2020 produksi mencapai 90 kg/pohon/tahun.
Mangga Arum Merah memiliki keunggulan antara lain ukuran buah sedang-besar (bobot 345-600 g/buah), produksi cukup tinggi (80-123 kg/pohon/tahun), warna kulit buah masak merah, rasa manis (TSS 16 – 20 ºBrix), vitamin C tinggi (65,97-81,37 mg/100 g), dan aromanya harum.
Penciri utamanya adalah warna kulit buah masak pada bagian pangkal merah (RHS Colour Chart: Red Group 42B) dan ujungnya orange (RHS Colour Chart: Orange Group: 24B) dengan tipe paruh sedikit runcing.
Varietas unggul ini telah beradaptasi baik di dataran rendah kering di kabupaten Situbondo dan kabupaten Pasuruan. Dengan terdaftarnya mangga Arum Merah sebagai varietas unggul, maka akan segera dilakukan pengembangan yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun ekspor yang menghendaki buah dengan ukuran sedang-besar, kulit buah berwarna merah/menarik dan bercitarasa manis.
Mangga Arum Merah berasal dari dataran rendah kering di Kabupaten Situbondo dengan ketinggian tempat ± 195 m dpl. Untuk pengembangannya, maka mangga ini cocok ditanam di wilayah dengan agroklimat rendah kering. Penanaman mangga di lapang sebaiknya dilakukan pada musim hujan. Mangga ini tajuknya bisa dibentuk rendah, oleh karena itu penanaman bisa dilakukan dengan jarak tanam rapat 3 x 3 m atau 3 x 6 m. Pada penanaman dengan jarak tanam 3 x 6 m, pada jarak 6 m masih bisa ditumpangsarikan dengan tanaman pepaya atau tanaman semusim agar lahan yang masih kosong bisa menghasilkan.
Pada saat tanam sebaiknya menggunakan pupuk kandang ± 10 kg/lubang tanam, dan penggunaan mulsa sangat bermanfaat pada tahun-tahun awal pertumbuhan karena sangat membantu untuk menjaga kelembaban pada musim kering. Disarankan untuk memberikan pupuk berimbang pada saat tanam dan diulang setiap tahun. Pemberian pupuk NPK (15-15-15) dengan dosis 0,5 kg per pohon diberikan 2 kali pada periode pertumbuhan aktif pada tanaman umur 1-2 tahun.
Pemupukan selanjutnya dosisnya bertambah mengacu pada dosis pemupukan pada varietas mangga lainnya. Pemangkasan awal diperlukan untuk pembentukan tajuk, sedangkan pemangkasan pemeliharaan diperlukan untuk membuang cabang kering/mati, tunas air dan cabang-cabang yang tumpang tindih, serta cabang utama yang ke atas (top) agar cahaya bisa masuk ke tajuk tanaman. Pencahayaan ini diperlukan agar buah bisa berwarna merah, karena jika buah ternaungi (kurang cahaya) maka buahnya menjadi berwarna kuning atau pucat. Tanaman ini mulai berbuah pada umur ± 2 tahun .***