PPAD
KesehatanSerba-serbiTips

Apakah Anda Kekurangan Vitamin D? Ini Cara Mengetahuinya

PPAD Prosperity— Untuk mengetahui apakah Anda kekurangan vitamin D, Anda harus menjalani tes darah. Hasil dari 30 nmol/L (nanomole per liter) atau di bawahnya terlalu rendah, dan lebih dari 125 nmol/L terlalu tinggi. Targetnya 50 nmol/L atau sedikit di atas dinilai cukup untuk mendapat manfaat selain untuk kesehatan tulang, mengutangi peradangan serta memperkuat system imun hingga menjaga metabolisme gula dalam tubuh.

Dikutip dari everydayhealth, beberapa orang berisiko lebih tinggi kekurangan vitamin D, termasuk mereka yang memiliki kulit lebih gelap. Kulit yang lebih gelap mengandung lebih banyak melanin, pigmen yang memberi warna pada kulit, dan lebih banyak melanin membuat kulit lebih sulit memproduksi vitamin dari sinar matahari.

Orang yang tidak toleran laktosa (yaitu, mereka yang mengalami kesulitan mengonsumsi laktosa, protein yang ditemukan dalam susu dan produk susu), mungkin juga kurang mendapat cukup vitamin D, karena susu yang diperkaya merupakan sumber makanan yang penting, menurut Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal. Orang Afrika-Amerika, Hispanik/Latin, Indian Amerika, dan Amerika Asia lebih cenderung tidak toleran terhadap laktosa daripada orang-orang keturunan Eropa.

Menurut National Institutes of Health Office of Dietary Supplements (ODS), orang tua –seiring bertambahnya usia, kulita tidak mensistesis vitamin D seefisien mungkin—berisiko kekurangan vitamin D. Begitu juga mereka yang mengalami obesitas.

“Siapa pun yang mengalami kesulitan menyerap lemak, seperti mereka yang menderita penyakit radang usus atau penyakit celiac atau yang pernah menjalani operasi bypass lambung. Serta mereka yang jarang ke luar rumah,” begitu ditulis everydayhealth.

Haruskah Anda Mengkonsumsi Suplemen Vitamin D?

ODS merekomendasikan bahwa orang dewasa berusia 19 hingga 70 tahun mendapatkan 15 mikrogram (600 Unit Internasional, atau IU) setiap hari. (Anda mungkin sudah mendapatkan jumlah ini jika Anda mengonsumsi multivitamin.) Tetapi sebelum Anda mengonsumsi apa pun, pastikan untuk berbicara dengan dokter Anda.

“Saya suka orang-orang melakukan tes darah untuk mengetahui kondisi (vitamin D) mereka sebelum membuat rekomendasi tentang suplementasi,” ujar Marisa Moore, RDN, LD, seorang ahli diet integratif dan kuliner di Atlanta.

Jika Anda memang membutuhkan vitamin D ekstra, D2 atau D3 akan bekerja, dan Anda mungkin membutuhkan 1.500 hingga 2.000 IU setiap hari. (Vitamin D2 berasal dari tumbuhan, sedangkan vitamin D3 disintesis dari sumber hewani.) Dalam kasus defisiensi ekstrim, dokter Anda mungkin memberi Anda suntikan vitamin D 50.000 IU seminggu sekali selama delapan minggu untuk menaikkan level Anda.

Mulailah dengan mendapatkan lebih banyak D dari sinar matahari dan makanan yang diperkaya, seperti alternatif susu dan sereal, jika Anda bisa. “Agar vitamin D dapat diserap dengan baik, perlu dikonsumsi dengan sumber lemak,” catat Moore.

Terkait paparan sinar matahari, ODS mengatakan, belum ada data yang jelas tentang bagaimana menyeimbangkan paparan (sinar matahari) dengan risiko kanker. Kebanyakan orang tidak membutuhkan banyak paparan sinar matahari untuk membuat cukup vitamin D.

Sebaliknya, tabir surya sangat penting dalam membantu mencegah kanker kulit. Perlu diingat bahwa itu juga menghalangi beberapa sinar UVB matahari, yang dibutuhkan tubuh Anda untuk membuat vitamin D.***/din

Related posts

Sebanyak 49 Perwira Raih “Pertamina Awards”

admin

bjb PESATkan UMKM di Medan Berlangsung Sukses dan Meriah

admin

BPS Mulai Laksanakan Sensus Pertanian

admin

Suara Para Petani Humbahas yang Sukses Kembangkan Food Estate Hortikultura

admin

FAO Ramalkan Tahun 2050 Dunia Hadapi Potensi Bencana Kelaparan

admin

Tujuh Manfaat Kumur Air Garam untuk Kesehatan Mulut dan Tenggorokan

admin

Leave a Comment