PPAD Prosperity— Peluang bisnis di sektor pertanian semakin terbuka lebar. Salah satunya adalah kapulaga yang secara bisnis terus meningkat, utamanya di masa pandemic Covid-19. Bukan hanya di dalam negeri bahkan permintaan ekspor kapulaga dari Indonesia pun ikut meningkat tajam.
Sebagaimana diketahui, kapulaga termasuk jenis tanaman obat yang tak asing bagi masyarakat Indonesia. Banyak yang menanamnya di pekarangan rumah untuk konsumsi sendiri. Di sisi lain, budidaya kapulaga untuk komersial pun semakin meningkat seiring permintaan yang terus naik dari waktu ke waktu.
Permintaan bukan hanya datang dari dalam negeri tapi juga mancanegara, khususnya negara-negara di Asia. Seperti; Singapura, Malaysia, Taiwan dan Jepang, dll. Di masa pandemic Covid, permintaan semakin meningkat karena tanaman obat ini diyakini dapat meningkatkan imun.
Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Tommy Nugraha mengamini hal ini. Menurutnya, kapulaga memiliki prospek yang luar biasa. Terlebih di masa pandemic seperti sekarang dimana kapulaga banyak dimanfaatkan sebagai tanaman obat untuk meningkatkan imun.
“Kapulaga menurut saya adalah tanaman yang diam-diam menghanyutkan. Jarang sekali terdengar pemberitaannya di televisi maupun informasi di lapangan. Namun, kapulaga ini prospeknya luar biasa. Apalagi saat pandemi ini kapulaga bermanfaat sebagai tanaman obat untuk meningkatkan imun,” ujar Tommy, beberapa waktu lalu.
Sebagai gambaran, ekspor kapulaga dalam kurun 2018 hingga 2020 mengalami peningkatan luar biasa. Hal ini menunjukkan bahwa komoditas ini memiliki prospek yang luar biasa baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor.
“Pasar luar negeri masih terbuka lebar karena tidak banyak negara yang memproduksi kapulaga,” ujarnya sembari menambahkan, belakangan ini banyak sekali pelaku usaha memakai kapulaga sebagai bahan baku industri.
Dengan kondisi yang menarik (secara bisnis) ini, ia berharap agar masyarakat pun semakin banyak yang tertarik mengembangkan kapulaga.***/din