PPAD
Serba-serbi

Panen Raya Dimulai hingga April 2023, Mentan: Ketersediaan Beras Melimpah!

PPAD Prosperity— Indonesia memasuki masa panen raya padi pada Januari- April 2023. Menariknya, meski ada tantangan cuaca ekstrem, daerah sentra padi mengalami peningkatkan produksi. Salah satunya adalah sentra produsi beras nasional, Karawang, Jawa Barat, yang baru memulai panen rayanya. Karawang yang biasanya hanya sekitar 5-6 ton per hektar, kali ini mengalami peningkatan signifikan dengan 8 ton per hektar.

Hal tersebut terungkap saat Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan panen raya perdana 2023 di Kabupaten Karawang, Senin (9/1/2023). Mentan berharap, Bulog dapat menyerap gabah di musim panen raya awal tahun 2023 ini agar cadangan beras nasional kuat dan dapat mengendalikan harga, bukan dikendalikan pedagang.

“Di Kecamatan Jayakerta ini, luas panen padi 2.000 hektar dan hasil panen luar biasa 8 ton perhektar. Kita juga hadir untuk memastikan kalau Karawang baik, maka Indonesia baik-baik saja dan kalau Karawang bersoal Indonesia pun bersoal karena Karawang adalah ukuran keberhasilan produksi padi Indonesia,” ujar Syahrul pada acara panen padi varietas Ciherang dan Inpari seluas 2.000 hektar bersama Wakil Bupati Karawang, Aep Saepulloh di Desa Ciptamarga, Kecamatan Jayakerta, Karawang.

Mentan mengatakan, berdasarkan perkiraan BPS, luas panen padi pada Februari 2023 mencapai 1,4 juta hektar dan puncak panen berlangsung pada bulan Maret-April. Berarti, jika produktivitas 6 ton perhektar, ada produksi padi lebih kurang 4 juta ton. Ini membuktikan adanya panen raya padi dengan produksi atau ketersediaan beras melimpah.

“Selama tiga tahun terakhir ini alam di Indonesia sangat bersahabat dan di tahun 2023 tentu ada tantang perubahan iklim ekstrim sehingga setelah panen paling lama 14 hari harus segera disiapkan penanaman kembali. Kita berharap penanaman tiga kali setahun, yaitu padi-padi-palawija atau sebaliknya. Kemudian kita pun perkuat sistem logistik pangan,” jelasnya.

Intinya, lanjut Mentan, hingga saat ini, tanaman padi yang banjir dan puso masih di bawah ambang batas karena di bawah 2 persen. “Khusus di Karawang ini, produktivitas padi 8 ton perhektar, biasanya hanya 5 sampai 6 ton. Bulog diharapkan dapat menyerap gabah di musim panen raya awal tahun 2023 ini agar cadangan beras nasional kuat dan dapat mengendalikan harga, bukan dikendalikan pedagang,” ujar Syahrul.

Guna peningkatan produksi komoditas pertanian khususnya padi, lanjutnya, pemerintah menyiapkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pembangunan pertanian tidak lagi semata-semata dengan menyalurkan bantuan input produksi yang dibutuhkan petani, tapi dengan KUR petani dapat meningkatkan produksi secara maju, mandiri dan modern.

“KUR ini adalah kebijakan Bapak Presiden Jokowi untuk akselerasi pembangunan pertanian dan membantu petani itu sendiri. Untuk itu, pihak perbankan harus mempercepat akses KUR kepada petani dan begitu juga pemerintah daerah harus berada di lapangan untuk menyemati pertanian dan petani. Kita optimis hasil panen padi awal 2023 untuk memenuhi kebutuhan nasional,” tegasnya.

Wakil Bupati Karawang, Aep Saepulloh, mengatakan, luas panen padi Kabupaten Karawang di bulan Januari 18.103 hektar, produktivitasnya mencapai 8 ton per hektar dengan harga gabah petani menguntungkan petani Rp 6.000 sampai 6.100/kg. “Hari ini ada bantuan benih padi 500 hektar, mesin power trasher. Kami berharap Kabupaten Karawang terus menjadi penyokong kebutuhan beras nasional,” tutur Aep. 

Selain Karawang, panen raya juga dilakukan di Provinsi Banten, tepatnya di Desa Margagiri, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, Banten. Panen raya ini merupakan rangkaian perdana panen 2023 di seluruh sentra beras Banten dengan rata-rata produksi mencapai 6 ton per hektar.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan, tingginya produktivitas di wilayah Banten merupakan bukti bahwa kondisi beras saat ini dalam keadaan melimpah. Karena itu dia berharap, Banten menjadi salah satu penyumbang beras terbesar di tingkat nasional.

“Tahun 2022 provinsi Banten berada di peringkat ke 8 penghasil beras nasional. Saya kira ini berkat kerja keras semua pihak, baik dari pak gubernur, bupati dan para kadis yang langsung ke lapangan. Alhamdulillah beras kita melimpah karena produksi di Pandeglang mencapai 6 ton per hektar,” ujar Suwandi, Selasa, (10/1/2023).

Panen raya di Banten dilakukan serentak di beberapa lokasi aentra seperti di Keltan Berdikari 27 ha, Desa Margagiri 220 ha dan Kecamatan Pagelaran 1.718 ha dengan penggunaan varietas inpari 32 dan Rata-rata produksi mencapai 6 ton per ha.***/din

Related posts

Apakah Anda Kekurangan Vitamin D? Ini Cara Mengetahuinya

admin

Krisis Iklim dan Pengaruhnya pada Penyediaan Pangan di Indonesia

admin

Ikuti Promo bjb PASTI, Diskon Premi Asuransi Hingga 100%

admin

Dari Istana ke Bukit Asam

admin

Ini Suplemen yang Diperlukan Usia 50 Tahun ke Atas

admin

Jam Tangan “Eboni Watch” Berdayakan Pemuda Desa

admin

Leave a Comment