PPAD
Serba-serbiWirausaha

Kabar Baik! Peneliti FKH Unair Temukan Pemacu Pertumbuhan Ayam Pedaging Secara Alami

PPAD Prosperity— Kabar baik bagi pelaku bisnis peternakan ayam. Peneliti FKH Unair berhasil membuat inovasi pemacu pertumbuhan ayam pedaging alami. Temuan itu telah didaftarkan dan mendapat hak paten HKI pada Juni 2022. Dr Emy Koestanti Sabdoningrum, drh, MKes dan Prof Ir Sri Hidanah, MS berhasil temukan inovasi nanopartikel ekstrak meniran sebagai pemacu pertumbuhan ayam pedaging.

Dikutip dari Unair News, Emy menjelaskan, inovasi yang ia gagas bersama tim tersebut bermula dari pelarangan penggunaan AGP (Antibiotic Growth Promoter). AGP merupakan imbuhan pakan ternak untuk memacu pertumbuhan ayam pedaging.

Penggunaan AGP secara terus-menerus akan sebabkan dampak buruk. Pasalnya, AGP pada ayam pedaging akan menghasilkan residu yang jika dikonsumsi manusia akan menyebabkan masalah kesehatan.

“Jadi, manusia yang mengonsumsi residu tadi secara otomatis akan mengonsumsi antibiotik dalam tubuh ayam. Ini nanti efeknya manusia ini kalau ada penyakit infeksi dari luar akan menjadi susah untuk diobati karena sudah resisten,” jelasnya.

Berangkat dari larangan serta bahaya penggunaan AGP, Emy bersama tim melakukan penelitian untuk menemukan alternatif imbuhan pakan yang lebih sehat dan aman. Dengan proses yang terbilang panjang, akhirnya ia berhasil menemukan pemacu pertumbuhan ayam pedaging dengan menggunakan nanopartikel ekstrak meniran (Phyllanthus niruri Linn.).

Dr Emy Koestanti Sabdoningrum, drh, MKes, Peneliti FKH Unair/sumber foto: unair.ac.id

Meniran dipilih sebagai bahan utama karena memiliki kandungan senyawa aktif seperti flavonoid, tanin, saponin, dan terpenoid. Senyawa-senyawa aktif tersebut sangat berguna dalam memacu pertumbuhan ayam pedaging, terutama terpenoid yang mampu melakukan penyerapan zat-zat nutrisi dalam pakan. 

“Meniran ini mengandung flavonoid, tanin, saponin, terpenoid, dan sebagainya. Terpenoid terutama, kandungan itu bekerja di saluran pencernaan. Jadi, di vili itu dia bekerja melakukan penyerapan zat-zat nutrisi yang ada dalam pakan, sehingga untuk pertumbuhannya akan lebih karena ayamnya dalam kondisi sehat,” paparnya.

Dalam melakukan penelitian, Emy mengaku tidak sendiri. Ia menggandeng berbagai pihak lantaran penelitiannya memerlukan peralatan yang cukup kompleks, sehingga memerlukan kolaborasi dan sinergi yang apik dengan berbagai pihak.

“Waktu awal-awal penelitian, di UNAIR belum ada FTMM ya, jadi saya sempat berkolaborasi dengan UNS dan karena alatnya belum tersedia. Apalagi penelitian ini menggunakan nanopartikel yang ukurannya sangat kecil. Kemudian untuk pemeriksaan dan karakterisasi itu dilakukan di FST UNAIR, ITS, juga di UGM,” ucapnya.

Lebih lanjut, dosen kelahiran Sidoarjo tersebut mengatakan bahwa dalam penelitiannya, ia dan tim mendapatkan pendanaan dari berbagai pihak. Pendanaan tersebut di antaranya berasal dari Dana Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Kemendikbud, Prioritas Riset Nasional (PRN) BRIN, serta internal Universitas Airlangga.

Namun demikian, tahap demi tahap penelitian tersebut berjalan bukan tanpa kendala. Pasalnya, tahun 2020 hingga 2021 lalu, penelitian tersebut sempat tersendat akibat pandemi Covid-19. Akan tetapi, Emy dan tim berhasil melalui dan melanjutkan penelitiannya hingga berhasil dapatkan hak paten pada tahun 2022.

Setelah dapatkan hak paten, Emy ingin langkahnya tak berhenti begitu saja. Ia berharap, temuannya tersebut bisa terhilirisasi dan terdistribusi secara luas melalui kerja sama dengan mitra-mitra industri, sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat.

“Untuk saat ini kita sudah bermitra dengan beberapa perusahaan, seperti PT CTSI, PT Haraka Kitri Endah, dan Greenfield. Ke depan, tentu saja kita harapkan semakin banyak berkolaborasi dengan mitra-mitra industri besar lainnya sehingga manfaatnya juga dapat lebih meluas,” tutupnya.***unair.ac.id

Related posts

Ampas Kelapa Berharga dari Halmahera

admin

Waspada! Sebagian Wilayah Pulau Jawa Mulai Dilanda Kekeringan dan Kekurangan Air Bersih

admin

Dorong Gaya Hidup Sehat, bank bjb Dukung Pocari Sweat Run Indonesia 2022

admin

Ini Dua Varietas Jagung yang Tahan Penyakit Karat dan Tumbuh dengan Baik Meski Kurang Pupuk Nitrogen

admin

Penelitian: Buah Mangga Indonesia Aman dari Lalat Buah dan Siap Ekpor

admin

Sosok Doni Monardo dalam Kenangan Dangrup-1 Kopassus Kolonel Inf Irfan Amir

admin

Leave a Comment