PPAD
Berita TerkiniWirausaha

Jangan Sampai Rugi, Peternak Ayam Wajib Tahu Kit ELISA Antibodi

PPAD PROSPERITYMycoplasma gallisepticum (MG) merupakan bakteri penyebab penyakit pernapasan kronis pada ayam yang sering disebut sebagai chronic respiratory disease (CRD) dan infectious sinusitis pada kalkun. Secara ekonomi penyakit ini dapat mengakibatkan kerugian ekonomi pada peternakan ayam, karena menyebabkan penurunan produksi telur, kualitas karkas ayam, efisiensi pakan, dan daya tetas, sehingga biaya pengobatan meningkat.

Dikutip dari litbang.pertanian, Infeksi MG pada ayam dapat bersifat klinis maupun subklinis dan ayam tersebut akan menjadi karier. Deteksi dini dan monitoring secara berkelanjutan sangat dibutuhkan dari hulu, yakni tempat penetasan sampai ke hilir di peternakan komersial.

Di Indonesia, kasus CRD maupun CRD kompleks sampai saat ini masih menjadi permasalahan pada peternakan ayam.

Deteksi secara serologis penting untuk dilakukan guna mengetahui keberadaan antibodi terhadap MG terutama pada ayam dengan gejala subklinis. Menurut OIE, pengujian screening yang banyak digunakan oleh industri peternakan untuk mendeteksi antibodi MG adalah ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay).

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Besar Penelitian Veteriner (BBLitvet) berinovasi menghasilkan teknologi diagnosa yaitu Kit ELISA untuk mendeteksi antibodi IgG Anti- Mycoplasma gallisepticum. 

Cara kerja Kit ELISA ini berdasarkan ikatan antibodi spesifik dengan antigen yang tidak dimobilisasi dan divisualisasikan dengan menggunakan reaksi pewarnaan yang diperoleh secara enzimatik.

Kit ELISA Mycoplasma gallisepticum ini terdiri dari pelat-mikro berdasar rata yang dilapisi antigen protein solubel yang diekstraksi dari bakteri Mycoplasma gallisepticum galur S6, serum standar positif dan negatif, konsentrat larutan pencuci, konsentrat konjugat, sistem substrat tetramethylbenzidine (TMB), dan larutan penghenti reaksi.

Hasil validasi menunjukkan bahwa kit ini memiliki akurasi 98,61% dengan sensitivitas dan spesifisitasnya sebesar 97,67% dan 100%.***/din

Related posts

Kenalkan! Varietas Unggulan Nasional Kelapa Kopyor Cungap Merah

admin

Kebun Cabe Sertu Irwan Tingkatkan Perekonomian Warga Desa Tabu Darat Hilir

admin

Tongkat Estafet Kasad Berpindah ke Jenderal TNI Maruli Simanjuntak

admin

Mendagri Jelaskan Spirit Otonomi Daerah pada AKS TNI AD 2022

admin

Mentan Amran Bersama Kasad Jenderal Maruli Cek Irigasi Pompanisasi di Sukabumi

admin

Inovasi: Peneliti UNAIR Temukan Bahan Herbal Bantu Peternak Tingkatkan Kualitas Produk Unggas

admin

Leave a Comment