PPAD
Serba-serbiTips

Biocyclo Farming Mampu Atasi Sampah Domestik

PPAD Prosperity— Peneliti pada Pusat Kajian Resolusi Konflik (CARE), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University, Adi Firmansyah mengatakan, beberapa desa di Majalengka, Indramayu dan Bekasi berhasil menerapkan Biocyclo Farming. Biocyclo Farming merupakan inovasi IPB University dalam mengurangi sampah domestik sekaligus mendukung ketahanan pangan keluarga.

“Permasalahan sampah ini menjadi isu sensitif dan berpotensi menjadi sumber konflik di masyarakat. Hasil penelitian kami menyebutkan bahwa proses pemberdayaan dengan inovasi bio-cyclo farming ternyata efektif menghasilkan berbagai perubahan, baik di tingkat individu maupun masyarakat,” jelasnya sebagaimana dikutip dari ipb.ac.id

Menurutnya, perubahan pada tingkat individu adalah perubahan perilaku, termasuk pengetahuan, sikap dan keterampilan masyarakat dalam adopsi inovasi bio-cyclo farming. Perubahan di tingkat masyarakat adalah penggunaan berbagai praktik baru di masyarakat. Yaitu penerapan inovasi bio-cyclo farming di pekarangan dan pemanfaatan pekarangan untuk menghasilkan komoditi pangan.

“Kunci keberhasilan pemberdayaan tersebut terletak pada pendekatan dialog dan komunikasi konvergen yang melibatkan fasilitator pemberdaya, sehingga kondusif untuk menghasilkan transformasi sosial,” imbuhnya.

Menurutnya, penerapan Biocyclo Farming ini penting karena terbukti mampu mengatasi permasalahan sampah rumah tangga sekaligus mendukung ketahanan pangan keluarga. Upaya pemberdayaan masyarakat dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran dan merubah perilaku masyarakat agar mau mengelola sampah dari sumbernya, yaitu rumah tangga.

“Alhamdulillah, kami bekerja sama dengan PT Pertamina EP mendiseminasikan inovasi ini untuk diterapkan pada kelompok tani-kelompok tani mitra binaan Pertamina EP di Kabupaten Majalengka, Indramayu dan Bekasi,” ujar Adi, yang juga mahasiswa doktoral Program Studi Komunikasi Pembangunan, Fakultas Ekologi Manusia IPB University.

Lebih lanjut ia mengatakan Bio-cyclo Farming atau dikenal sebagai sistem pertanian organik terpadu, adalah praktik pertanian yang memanfaatkan siklus biologis. Sistem ini mengintegrasikan dan memanfaatkan limbah sebagai input kegiatan pertanian.

Adi berharap inovasi pemberdayaan berbasis Bio-cyclo Farming ini dapat dilakukan di wilayah lainnya agar menjadi gerakan bersama atau collective action dalam pengelolaan sampah. Melalui pendekatan ini, ia optimis permasalahan sampah di Indonesia dapat diatasi.

Penelitian berjudul Transformasi Sosial Melalui Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Bio-Cyclo Farming ini dilakukannya mengingat bahwa sampah masih menjadi persoalan di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2021, Indonesia menghasilkan 67,8 juta ton sampah pada tahun 2020.

“Jumlah ini diprediksi terus meningkat mencapai 70,8 juta ton pada tahun 2025, seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, perkembangan teknologi, dan perubahan gaya hidup masyarakat. Data hasil riset Sustainable Waste Indonesia (SWI) juga mengungkapkan sebanyak 24 persen sampah di Indonesia tidak terkelola dan penyumbang sampah terbesar ternyata dari aktivitas rumah tangga (sekitar 42,1 persen),” jelasnya.
 
Dalam penjelasannya, penelitian ini sudah dipublikasikan pada pada Jurnal Internasional Neuroquantology. Penelitian ini juga dipresentasikan pada 3rd International Conference on Sustainable Agriculture (The 3rd ICoSA) di Medan, akhir tahun lalu. Menurutnya, penelitian ini merupakan hibah disertasi doktor yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Tim peneliti sekaligus komisi pembimbing yang juga terlibat dalam penelitian ini adalah Prof Sumardjo (Ketua), Dr Anna Fatchya dan Dr Dwi Sadono.***ipb.ac.id

Related posts

Direksi bank bjb Raih Predikat Top 100 Outstanding Women Recognition 2023

admin

Perubahan Iklim Picu Peningkatan Kejadian Bencana

admin

Tips Budidaya Kapulaga dari Balittro

admin

Jelang Pemilu 2024, TNI Diharap Cegah Potensi Konflik dan Bantu Distribusi Logistik

admin

Buku Tentang Kisah “Jaguar” Pengawal Jokowi

admin

Jangan Anggap Kuno Koperasi! Ratusan Koperasi Terbaik di Dunia ada di Amerika dan Eropa

admin

Leave a Comment