PPAD
Serba-serbi

Food Estate Antisipasi terhadap Gangguan Ketahanan Pangan

JAYAKARTA NEWS— Food estate atau lumbung pangan yang inovatif hendaknya menjadi fokus pemerintah sebagai respons dan antisipasi atas perubahan pola musim yang eksesnya begitu nyata pada sektor pertanian tanaman pangan. Perubahan pola musim membuat intensitas bencana hidrometeorologis cenderung meningkat. Di berbagai wilayah sering terjadi angin kencang, angin puting beliung, banjir, hingga curah hujan yang tinggi.

“Sudah barang tentu perubahan itu menghadirkan masalah serius pada sektor pertanian tanaman pangan. Wujud nyata permasalahannya sudah terlihat pada rangkaian kasus gagal panen sejumlah komoditas tanaman pangan dalam beberapa tahun terakhir ini,” ujar Ketua MPR Bambang Soesatyo usai bertemu Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi di Jakarta, Rabu (18/1/23).

Bambang menjelaskan, inisiatif food estate sebagai antisipasi terhadap gangguan ketahanan pangan telah dimunculkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2020-2024 oleh Presiden Joko Widodo. Program food estate bahkan sudah ditetapkan sebagai Program Strategis Nasional (PSN).

“Untuk periode 2021-2023, sudah ditetapkan pembagian tugas lintas sektor. Kementerian Pertanian berperan menyediakan sarana produksi dan pengawalan budidaya, Kementerian PUPR berperan merehabilitasi dan meningkatkan jaringan irigasi, Kemendesa PDTT bertugas merevitalisasi lahan transmigrasi eksisting, Kementerian LHK melakukan konservasi dan rehabilitasi lahan gambut, dan Kementerian BUMN bertugas mewujudkan korporasi, merancang disain dan Tata Ruang (RDRT), validasi tanah hingga sertifikasi,” papar Bambang panjang-lebar.

Lebih lanjut ia menerangkan, program food estate telah dikembangkan di sejumlah daerah. Antara lain Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur, serta Jawa Tengah. Komoditi prioritas yang dikembangkan dalam program food estate meliputi padi, jagung, kedelai, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, sorgum, buah-buahan, sayur-sayuran, sagu, kelapa sawit, tebu, dan ternak sapi atau ayam.

“Upaya mewujudkan food estate yang sudah dimulai di sejumlah daerah patut diapresiasi. Namun, karena tantangan pada dekade-dekade mendatang diasumsikan lebih berat akibat perubahan pola musim, pemerintah harus lebih bersungguh-sungguh dan bekerja lebih keras mewujudkan food estate. Dengan jumlah penduduk yang saat ini lebih dari 275 juta jiwa, ketahanan dan kecukupan bahan pangan harus menjadi prioritas,” ucapnya.***/din

Related posts

Indonesia Kekurangan Entrepreneur Bidang Peternakan

admin

Sayur Organik Wonosobo dan Keripik Singkong Kebumen Tembus Pasar Eropa

admin

Anda Penderita Kolesterol Tinggi? Rutinlah Konsumsi Teh Hitam

admin

Hanya di bank bjb, Nabung Bisa Bawa Pulang Cashback Menarik

admin

Kopi-Kopi dari Kotoran Hewan, Paling Mahal Kopi Gajah $2000 per-Kg

admin

Cara Mencegah Kolesterol Naik setelah Lebaran

admin

Leave a Comment