PPAD Prosperity— Indonesia masih kekurangan entrepreneur di bidang peternakan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 menyebut Indonesia memiliki rasio kewirausahaan 3,47 persen. Angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan Singapura (8,76 persen), Malaysia (4,74 persen), dan Thailand (4,26 persen).
Melihat perbandingan tersebut generasi muda diharapkan harus berani keluar dari zona nyaman untuk menjadi entrepreneur yang inovatif.
“Saya sangat berharap ada peningkatan jumlah entrepreneur di bidang peternakan. Dengan jumlah entrepreneur yang banyak tentu akan membantu negara berdaulat pangan,” ujar Dr. drh. Isra Noor, M.M, founder sekaligus CEO PT. Fenanza Putra Perkasa (Fenanza Group), di Auditorium drh. R. Soepardjo, belum lama ini.
Menjadi pembicara kuliah umum bertema Dinamika Enterpreneur Peternakan Indonesia yang diselenggarakan Fakultas Peternakan UGM, ia menyampaikan para peternakan nasional saat ini dihadapkan pada permasalahan konsumsi bahan pangan sumber protein yang masih rendah dibandingkan negara tetangga di Asia Tenggara. Masih banyak bahan pangan yang diimpor guna memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Oleh karena itu, ia berharap para generasi muda dapat berperan untuk meningkatkan efisiensi industri peternakan melalui kewirausahaan yang dijalankan secara profesional. Fenanza Grup sendiri merupakan perusahaan asli Indonesia yang didirikan tahun 2012 dalam bidang produsen serta distributor premiks, feed additive serta produk farmasi.***ugm.ac.id