MEDAN, PPAD Prosperity – Hari itu, Kamis (28/7), pedestrian Jl Sudirman Medan penuh karangan bunga. Tak kurang dari 467 buket berjejer rapi. Semua berisikan ucapan selamat atas pengukuhan pengurus DPD Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD), Provinsi Sumatera Utara yang berlangsung di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur.
Sekilas bisa ditangkap makna, itu semua adalah bukti nyata besarnya dukungan moral dari masyarakat berbagai kalangan terhadap kepengurusan PPAD yang baru di bawah kepemimpinan Ketua DPD PPAD Sumut, Kolonel Cba (Purn) Ganda Simanjuntak. Lulusan Akmil 1985 itu terpilih menjadi Ketua DPD PPAD Sumut pada Musda 6 Juli 2022 lalu, untuk masa bakti 2022 – 2027.
Dalam kesempatan itu, Letjen TNI Purn Edy Rachmayadi, Gubernur Sumut yang juga Ketua Dewan Pembina PPAD Sumut berpesan kepada pengurus agar tetap memegang teguh sumpah prajurit TNI dalam menjalankan organisasi.
Menurut Edy yang Pangkostrad 2016 – 2018 itu, meskipun sudah purnawirawan dan tidak aktif lagi, namun tetap sebagai tentara berpegang pada jati dirinya sebagai tentara rakyat, tentara pejuang dan tentara nasional. Itu harus menjadi landasan bagi setiap Purnawirawan TNI dalam melanjutkan pengabdian kepada bangsa dan negara.
Tancap Gas
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum PPAD, Letjen TNI Purn Dr (HC) Doni Monardo mengucapkan selamat kepada ketua terpilih, dan mengapresiasi dalam waktu singkat sudah berhasil Menyusun kepengurusan. “Itu artinya, PPAD Sumatera Utara sudah siap tancap gas,” kata Doni.
Sesuai pakem yang sudah ia canangkan, ihwal politik kesejahteraan, maka Doni pun meminta agar jajaran pengurus PPAD Sumut menggali potensi kekayaan Sumber Daya Alam yang berlimpah. Selain itu, juga meningkatkan potensi Danau Toba, tidak seja sebagai destinasi wisata tetapi juga yang terkait dengan peningkatan kesejahteraan.
“Saya berharap, semangat dan jiwa kewirausahaan PPAD Sumut segera dibangun dan terbangun, agar bisa diaplikasikan dalam ikut mensejahterakan anggota, keluarga, dan masyarakat,” ujar Ketua BNPP 2019 – 2021 itu.
Ditambahkan, jika dulu prajurit TNI berperang mempertahankan negara, dan concern di bidang pertahanan dan keamanan negara, maka ke depan saatnya berperang melawan kemiskinan dan kemelaratan. “Usia pensiun masih terbilang produktif, apalagi pensiunan bintara dan tamtama pada usia 53 tahun. Sangat disayangkan jika usia produktif tidak diarahkan untuk kegiatan yang berdampak ekonomi,” tambah Doni Monardo.
Intinya, sebagai purnawirawan, maka komitmen pengabdian kepada bangsa dan negara tidak boleh padam. Dalam Sishankamrata, Purnawirawan TNI AD dikategorikan sebagai komponen pendukung. Pada masa perang, PPAD dapat dimobilisasi sebagai kekuatan pengganda komponen utama.
Sedangkan pada masa damai, guna menghadapi “perang ekonomi” global, PPAD siap digunakan untuk mewujudkan program pemerintah, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan Purnawirawan dan masyarakat. Tentu fokus melalui UMKM termasuk bidang pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, kuliner, transportasi, ecotourism, dll.
Hal lain yang disampaikan Doni Monardo adalah ajang Silaturahmi Nasional (Silatnas) PPAD di Sentul, 6 Agustus 2022. “Kita akan berjumpa di sana. Bukan saja temu kangen, tapi sekaligus kita fokuskan bagaimana strategi implementasi politik kesejahteraan dengan purnawirawan sebagai motornya,” tegas Doni.
Dalam forum Silatnas PPAD nanti, panitia juga akan menyelenggarakan bazar UMKM. UMKM pada dasarnya adalah soko guru perekonomian negara. Ketika sebuah negara diterpa krisis ekonomi, terbukti sektor UMKM yang tetap survive.
Pada ajang Silatnas, PPAD akan mengundang Bapak Presiden dan sejumlah menteri terkait. Utamanya para menteri yang memiliki tupoksi paralel dan relevan dengan medan juang PPAD.
“Izinkan saya menutup pesan ini bahwa pengurus baru PPAD harus dapat menghasilkan gagasan-gagasan kerja nyata, dalam upaya meningkatkan kesejahteraan demi kemakmuran bangsa,” pungkasnya. (dr)