PPAD
Serba-serbiWirausaha

Potensi Besar Bisnis Peternakan Indonesia, Ekspor Tembus 98 Negara

PPAD Prosperity— Bisnis di bidang peternakan dan kesehatan hewan memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan seiring dengan kebutuhan masyarakat akan pangan terutama protein hewani.

“Melalui penerapan inovasi teknologi dapat menghasilkan produk yang lebih efisien sehingga menciptakan iklim usaha peternakan yang sehat dan kompetitif,” kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan, Nasrullah

Untuk mencapai penerapan teknologi tersebut, lanjutnya, salah satunya adalah dengan tersedianya modal dan investasi. Pemerintah melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah merealisasikan kredit bagi pengembangan usaha pertanian sebesar Rp113,43 Triliun kepada 2,74 juta debitur pada tahun 2022.

Namun demikian, ucapnya, pengembangan skala usaha tersebut masih perlu didukung oleh investasi PMDN dan PMA.

“Kementan terus mendorong investasi sub sektor peternakan, terutama untuk bidang pembibitan dan industri hilir untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing komoditi peternakan,” terangnya sebagaimana dikutip dari laman ditjenpkh.pertanian.go.id

Secara umum, kat Nasrullah, Indonesia sudah menuju swasembada protein hewani, bahkan telah mampu ekspor. Kinerja ekspor subsektor peternakan pada periode Januari – Juli 2023 (angka sementara), tercatat senilai USD 790,7 juta setara Rp11.8 Triliun dengan pertumbuhan nilai ekspor meningkat sebesar 9,26% dan pertumbuhan volume ekspor meningkat 17,28% dibandingkan periode yang sama Tahun 2022.

“Ekspor komoditas peternakan kita seperti: sarang burung walet, madu, pakan ternak, telur tetas, DOC, daging ayam olahan, kambing, domba dan obat hewan telah berhasil menembus lebih dari 98 negara tujuan,“ terangnya.

Menurutnya, ini membuktikan bahwa industri peternakan memiliki potensi untuk terus berkembang. Hal ini berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pencapaian nilai ekspor subsektor peternakan tahun 2022 mencapai Rp.17,7 Triliun mengalami peningkatan sebesar 13,5% dibandingkan tahun 2021.

“Capaian ekspor subsektor peternakan di Indonesia terus bergerak positif.” ucapnya.***

Related posts

Long-term Covid-19, Apa Itu? Ini Penjelasannya

admin

Mengenal TB Laten, Infeksi Bakteri TB Tanpa Gejala

admin

Masuk Panen Raya, Jatim dan Jateng Bersiap Jaga Harga dan Serap Gabah Petani

admin

Kementan Gandeng TNI Gencarkan Penandaan dan Pendataan Ternak Pasca Vaksinasi PMK 

admin

Ini Dia 6 Buah yang tidak Boleh Dimakan Penderita Jantung

admin

bank bjb Tawarkan SR018, Pilihan Berharga untuk Kemandirian Bangsa

admin

Leave a Comment