PPAD
KesehatanTips

Ini Tiga Penyakit yang Berpotensi Mengancam Kesehatan Ginjal

PPAD Prosperity— Sebanyak 9 dari 10 penderita penyakit ginjal tidak menyadari penyakit yang diidapnya sampai akhirnya menjadi parah. Hal ini dikarenanya penyakit ginjal umumnya tidak bergejala sehingga tidak mudah untuk memahami penyakit ini.

Akibatnya banyak orang yang tidak mengetahui kapan harus bertindak dan mencari pertolongan medis, mengingat tanda dari datangnya penyakit tidak dapat dilihat dan diraba. Kalaupun ada tanda-tanda tertentu, hanyalah bersifat umum atau tidak spesifik. Itu sebabnya banyak penderita tidak menyadarinya.

Dikutip dari news.unair.ac.id, Pakar Kedokteran UNAIR Prof Mochammad Thaha dr PhD SpPD-KGH FINASIM FACP FASN memperkirakan, penyakit ginjal diproyeksikan akan menjadi 5 penyebab kematian tertinggi di dunia pada tahun 2040 mendatang. Ia juga menekankan pentingnya edukasi dan literasi kesehatan ginjal.

“Kesehatan ginjal tentunya berlaku untuk siapa saja dan berlaku dimana saja, mulai pencegahan sampai deteksi dini serta pemerataan akses pelayanan,” ujar Dosen FK tersebut. “Dalam hal ini, kesadaran untuk bertindak akan meningkat melalui literasi kesehatan,” tambahnya.

Terdapat tiga faktor risiko utama terkait penyakit ginjal kronis khususnya di Indonesia, yaitu hipertensi, obesitas, dan diabetes. Ketiganya sangat mempengaruhi terancamnya kesehatan ginjal.

Hipertensi

Prof Thaha menyebutkan bahwa hipertensi memiliki nilai rerata prevalensi sebesar 34,1 persen pada 34 provinsi, dengan nilai prevalensi per-provinsi terendah sebesar 22,2 persen dan prevalensi tertinggi sebesar 44,1 persen.

Obesitas

Sedangkan obesitas memiliki nilai rerata prevalensi sebesar 21,8 persen pada 34 (tiga puluh empat) provinsi, dengan nilai prevalensi per-provinsi terendah sebesar 10,3 persen dan prevalensi tertinggi sebesar 30,2 persen.

Diabetes

Memiliki prevalensi Diabetes Melitus sebesar 8,5 persen. “Sedangkan nilai rerata prevelensi penyakit ginjal kronis sebesar 3,8‰ (tiga koma delapan permil) pada 34 Provinsi, dengan nilai prevalensi per-provinsi terendah sebesar 1,8‰ (satu koma delapan permil) dan tertinggi sebesar 6,4‰ (enam koma empat permil),” ungkapnya.

Hal tersebut membuktikan bahwa penyakit ginjal menjadi ancaman masyarakat akan kesehatan yang kurang terpelihara. Belum lagi, edukasi yang minim terhadap pola kesehatan guna mendukung ginjal yang sehat. Oleh karenanya, katanya, program literasi kesehatan bagi seluruh kalangan perlu digiatkan secara berkesinambungan.***unairnews/din

Related posts

Potensi Bawang Dayak sebagai Minuman Fungsional Antidiabetes

admin

Temuan: Manfaat Daun Binahong sebagai Terapi Cedera Ginjal Akut

admin

Pertanian Lahan Gambut Prospek Dikembangkan

admin

Jangan Salah! Rokok Elektrik Sama Berbahayanya dengan Rokok Tembakau

admin

Inovasi: Mengolah Limbah Budidaya Udang Menjadi Pupuk

admin

Pakar IPB University Bicara Pemanfaatan Lahan Marginal dan Tumpangsari Kedelai

admin

Leave a Comment