PPAD
Serba-serbiTipsWirausaha

Mentan Dorong Petani Gunakan KUR untuk Modal Usaha

PPAD Prosperity— Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong para petani Indonesia untuk menggunakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai permodalan usaha utama. KUR diyakini bisa membuat pelaku usaha menjadi lebih berkembang dan banyak lapangan kerja tercipta.

“Saya selalu katakan pertanian itu bicara lapangan kerja dan dengan adanya KUR, roda perekonomian dasar masyarakat kembali bergerak saat pandemi ini,” ujar Mentan. 

Mentan mengatakan, penggunaan KUR juga bisa membuat produktivitas dan kesejahteraan petani makin meningkat. Apalagi, pemerintah telah menyiapkan berbagai perlengkapan modern seperti teknologi dan mekanisasi dalam melakukan produksi.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi pada agenda kegiatan Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP), beberapa waktu lalu.

Dedi mengatakan, saat ini semua negara sedang menghadapi krisis pangan global. Kita harus mengantisipasi krisis pangan global dengan cara kendalikan inflasi. Kita harus kendalikan inflasi termasuk dari sektor pertanian dan juga genjot pangan lokal, genjot produktivitas, genjot olahan, konsumsi dan pemasaran.

“Pangan lokal harus mampu mengganti pangan impor, ganti gandum dengan pisang, sagu, singkong ganti daging sapi dengan daging ayam,” ucap Dedi.

Selanjutnya Dedi mengatakan ada dua amunisi yang saya titipkan yaitu smart farming. Dengan smart farming produktivitas bisa dilipat gandakan, dengan melakukan pemanfaatan alat alat mesin pertanian, dosis yang ada di angka 15%-20% bisa ditekan sampai angka 5%.

“Yang tidak kalah penting adalah IoT bisa digunakan untuk menggenjot produktivitas, bisa untuk menekan produktivitas,” tambahnya.

Amunisi kedua,  lanjut Dedi,  kredit usaha rakyat (KUR). “Dengan bantuan kredit usaha rakyat, agribisnis akan berlangsung lancar,” ucapnya.

Sementara itu narasumber MSPP Netti Tinaprilla yang merupakan Dosen Universitas IPB menyampaikan materi peran KUR dalam pengembangan agribisnis.

Pada paparan materinya Netti menjelaskan, selama covid, sumbangan PDB pada sektor pertanian trennya meningkat. Dengan adanya KUR semoga sektor pertanian semakin tumbuh. “Tujuan KUR untuk akses kredit para pengusaha yang produktif. Tujuan KUR untuk meningkatkan daya saing usaha kecil mikro dan menegah,” jelas Netti.

Lebih lanjut Netti mengatakan sektor pertanian terutama bagian sektor produksi semakin berekspansi dengan dukungan KUR. Dari produksi 57%, pertanian itu 28% komoditi yang dibayai oleh KUR meningkat, seperti karet, sapi dll. Di dalam UMK dominasi usaha agribisnis, sangat sedikit UMKM di sektor otomotif.

KUR Tanpa Anggunan

Sementara itu narasumber kedua MSPP, Akmal kamaruddin, Duta Petani Milenial kabupaten Maros, propinsi Sulawesi Selatan membagikan pengalamannya dalam mengakses KUR.

Akmal melakukan Budidaya ayam petelur bernama Puta Saharu Farm sejak 27 Desember 2015, berlokasi di Kabupaten Maros. Putra Saharu Farm mengakses KUR sebagai debitur, dengan bantuan modal sebesar 100 juta.

“Tahapan UMKM mendapatkan KUR, yaitu mengajukan surat, bank evaluasi kelayakan UMKM, penandatangann perjanjian kredit jika UMKM dinilai layak dan UMKM wajib membayar angsuran sampai lunas,” jelas Akmal.

Selanjutnya Akmal mengatakan bahwa ia mendapatkan KUR tanpa agunan. Kami meminta ke pihak perbankan untuk autodebit untuk memudahkan pembayaran. “Jika mau akses KUR harus baik komunikasinya dengan pihak bank sebelum penandatanganan perjanjian kredit,” ujarnya.***cybex.pertanian.go.id

Related posts

BPS Rilis Angka Kesejahteraan Petani, NTP 27 Provinsi Meningkat

admin

Peluang Bisnis Menggiurkan Budidaya Anggur Laut

admin

Pengembangan Komoditas Pangan ‘Pajalegong’ Makin Digencarkan

admin

Respon Cepat Mensos Tangani Kasus Lansia Sebatang Kara di Kabupaten Tangerang

admin

Pakar UNAIR: Beda dengan PMK, Hewan dengan Antraks Dilarang Disembelih Apalagi Dikonsumsi

admin

bank bjb Ikut Tawarkan ST010, Ada  Cashback Menarik bagi Investor

admin

Leave a Comment