PPAD
Berita TerkiniWirausaha

Pensiunan TNI Wayan Supadno Sukses Berbisnis Jeruk dan Sapi

PPAD Prosperity— Sejak dulu sudah hobi berkebun, khususnya menanam pohon buah-buahan, bahkan saat ia masih berdinas di TNI AD. Wayan Supadno, begitu nama lengkapnya. Terakhir berdinas di Puskes Mabes TNI dengan pangkat Mayor. Setelah pension, ia tidak berleha-leha.

Sebaliknya justru tancap gas berbisnis buah-buahan. Mulai dari jeruk Chokun yang juga sering disebut jeruk madu Thailand, buah Naga, dll.

Salah satu yang diseriusinya adalah bisnis jeruk Chokun yang rasanya manis segar dan besar. Jeruk Chokun dipilihnya, selain produktif juga cocok dikembangkan di daerah tropis, beriklim panas dan daratan rendah. Tentu saja sebelum benar-benar menekuni bisnis ini, Wayan melakuan riset terlebih dahulu. Termasuk di mana ia akan membangun bisnisnya.

Akhirnya jatuh pilihan lahan di Kabupaten Kota Waringin Barat (Kobar). Persisnya, lahan seluas 12 hektar di Desa Kumpai Batu Atas, Kecamatan Arut Selatan. Kobar dipilihnya dengan pertimbangan investasi yang harus dikeluarkan tidak lah sebesar di Pulau Jawa. Padahal secara hasil relative sama. Sebagai ilustrasi, investasi di Pulau Jawa dengan hasil yang sama yang diperoleh di Kalimantan, bisa 10 kali lebih tinggi.

Kejelian dan ketekunan Wayan dalam berbisnis akhirnya membuahkan hasil. Jerih-payahnya sukses besar. Ketekunan tidak mengkhianati hasil, pemeo itu  terbukti dalam hidup bapak tiga anak ini. Ia sudah merasakan manisnya cuan miliaran rupiah dari berbisnis buah-buahan.

Wayan dan jeruk Chokun/foto: InfoPBUN

Tapi, jangan hanya melihat hasil akhir. Proses yang harus dilalui Wayan untuk mencapai hasil itu lah yang bisa dipetik sebagai pelajaran. Utamanya, tentu, kerja keras, ketekunan juga mental. Yang namanya membangun usaha, tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Wayan pun mengalaminya. Awal dia datang ke Kabupaten Kota Waringin Barat, dia harus berhadapan dengan lahan miliknya yang ternyata tidak subur. Tapi kenyataan pahit itu tidak membuatnya patah semangat. Dia tertantang untuk menjadikan tanahnya subur.

Rupanya ia terinspirasi Ethiopia dan Israel yang berhasil mengubah tanah tandus menjadi subur. Oleh Wayan, lahan yang tak subur itu ditebari pupuk kandang sehingga mikroorganisme membuat tanah menjadi subur.

Ya, memang perlu waktu. Tapi Wayan seorang yang sabar dan gigih. “Perlu adaptasi selama setahun sampai akhirnya bisa menanam jeruk Chukun di lahan yang sebelumnya tak subur dan kering itu,” ungkap lelaki yang meraih sejumlah penghargaan atas kiprahnya di bidang pertanian. Salah satunya, penghargaan Petani Inovatif Nasional dari pemerintah.

Saat ini kebun jeruk Chokun nya bisa panen 3 kali setahun, dengan total produksi sekitar 125 ton yang jika dirupiahkan berkisan Rp1,3 miliar. Sebagian keuntungan bisnis jeruk Chokun, katanya, digunakan untuk mengembangkan peternakan sapi.

Wayan adalah sosok yang penuh semangat dan inovatif. Selalu ingin belajar demi mengembangkan bisnisnya. “Semua saya pelajari secara otodidak. Guru pertama saya ‘Mbah Google’,” ucapnya seraya menambahkan, setelah itu ia mengajak sarjana pertanian untuk membantunya.***dari berbagai sumber/dnr

Related posts

Potensi Jambu Kristal Jadi Keripik dan Sari Buah

admin

Program Heboh Awal Tahun Bagi Agen Laku Pandai

admin

Harga Naik Terus, Presiden: Saya Katakan pada Pak Mentan agar Beri Perhatian pada Komoditas Kopi

admin

Menteri Pertanian Tutup Keran Impor Jagung

admin

Inspeksi Doni Monardo di Malam Hari, Belajar Merawat Alam dari NHM

admin

Pengamat Pertanian UGM: Regenerasi Petani Jadi Masalah Semua Negara

admin

Leave a Comment