Brigjen TNI Purn Sofyan Yahya Botutihe, Ketua PPAD Gorontalo
PPAD-PROSPERITY, GORONTALO – Brigjen TNI Purn Sofyan Yahya Botutihe, MBA resmi dikukuhkan menjadi Ketua PPAD Provinsi Gorontalo masa bhakti 2022 – 2027. Pengukuhan pengurus PPAD Gorontalo dilakukan oleh Ketua Umum PP PPAD, Letjen TNI Purn Doni Monardo di Aula Pemkot Gorontalo, Jumat (17/6/2022).
PPAD adalah organisasi yang pembinaannya di bawah Kepala Staf TNI-AD (Kasad), yang di dalamnya berhimpun para purnawirawan TNI-AD dari semua golongan, mulai golongan Perwira Tinggi (Pati), Perwira Menengah (Pamen) dan Perwira Pertama (Pama) sampai dengan Bintara dan Tamtama yang tersebar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Seperti kita ketahui bersama, sesuai AD/ART PPAD, disampaikan bahwa untuk menjadi anggota PPAD tidaklah sulit dan tidak perlu mendaftarkan diri. Setiap Prajurit TNI-AD yang pensiun purna tugas atau yang diberhentikan dengan hormat secara otomatis akan menjadi anggota PPAD dan kepadanya nantinya akan diberikan KTA (Kartu Tanda Anggota) PPAD, sesuai mekanisme pengaturan pemberian KTA PPAD.
Ketua Umum Doni Monardo berharap, PPAD Gorontalo segaris dan sejalan dengan politik kesejahteraan yang digulirkan pengurus pusat. Politik PPAD adalah politik negara dan politik kesejahteraan. PPAD akan fokus membantu meningkatkan kesejahteraan anggota dan juga kesejahteraan bangsa melalui berbagai kegiatan entrepreneurship.
Demikian juga dengan Provinsi Gorontalo. Wilayah yang berjuluk Provinsi Karawo itu adalah salah satu provinsi di utara Sulawesi yang memiliki Sumber Daya Alam dan potensi yang cukup melimpah, lokasinya sangat strategis, dan memberikan keuntungan tersendiri bagi pemerintah dan masyarakat Gorontalo. Potensi itu bisa dioptimalkan menjadi nilai ekonomi yang sangat baik.
Beberapa potensi Sumber Daya Alam yang dimiliki Provinsi “Serambi Madinah” dan dapat ditingkatkan pengelolaannya di antaranya sektor hasil hutan berupa kayu jati, rotan dan damar. Potensi sektor perkebunan berupa kelapa, kakao, kopi, cengkeh, pala, jambu, kacang mete, jagung dan ubi kayu. Sedangkan, potensi pada sektor perikanan dan kelautan, budidaya laut, budidaya air payau, dan budidaya air tawar.
Selanjutnya potensi pada sektor barang tambang berupa emas, perak, tembaga, batu gamping, toseki, batu granit, sirtu, zeolit, kaolin, pasir kuarsa, felspar, dan lempung atau clay. Hal tersebut harus dapat dimanfaatkan dengan optimal agar dapat segera memberikan manfaat yang lebih kepada pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan bangsa khususnya bagi masyarakat Provinsi Gorontalo.
Tekad Mengabdi
Ketua PPAD Provinsi Gorontalo Brigjen TNI Purn Sofyan Yahya Botutihe, MBA adalah sosok yang bertekad mendedikasikan diri bagi kemajuan organisasi dan para purnawirawan, utamanya di Gorontali. “Bermula dari Januari 2020. Saya menyampaikan kepada salah satu anggota PPAD Gorontali agar mendaftarkan saya sebagai anggota, karena saya juga putra daerah Gorontalo. Laporkan itu kepada ketua PPAD-mu,” kata saya kepada anggota PPAD yang bersama-sama Sofyan sama-sama menjadi pengurus Pertina (Persatuan Tinju Amatir Nasional).
Kabar berikut sungguh di luar dugaan Sofyan, karena ternyata pimpinan PPAD Provinsi Gorontalo kosong. Ketuanya, Kolonel CAJ Purn Mochtar Darise sudah wafat empat tahun lalu. Selama itu pula, PPAD Gorontalo dijalankan oleh Sekum PPAD Gorontalo, Peltu Purn Hi Subetan.
Mengetahui hal itu, Sofyan pun terpanggil untuk mengetahui lebih dalam kondisi PPAD Gorontalo, hingga akhirnya ia memutuskan ikut dalam pemilihan Ketua PPAD Provinsi Gorontalo dalam Musda yang dilangsungkan 18 Mei 2022. “Jika Anda bertanya motivasi, sangat banyak yang memotivasi saya,” ujarnya saat ditanya motivasinya menjadi Ketua PPAD Gorontalo.
Ia peduli atas keberadaan PPAD yang tanpa ketua. “Saya seorang perwira tinggi di kampung halaman, merasa terpanggil memimpin, mempererat setia kawan sesama anggota purnawirawan dan keluarganya. Selain itu, menjaga integritas, memperkokoh persatuan kesatuan, serta ikut berpartisipasi aktif dalam mengisi kemerdekaan, utamanya meningkatkan kesejahteraan para purnawirawan dan pensiunan PNS TNI-AD beserta keluarganya demi tegaknya NKRI,” papar Sofyan Yahya Botutihe.
Di atas motivasi itu semua, Yahya menungkapkan rasa syukurnya kepada Tuhan Yang Maha Esa. “Saya anak desa Gorontalo, dari masyarakat biasa, bisa menjadi jenderal. Alhamdulillah. Allahu akbar!” pekiknya.
Karena itu pula, ia benar-benar rela dan ikhlas mengemban amanah untuk mengabdi, bersedekah, berbagi kasih, dan kebahagiaan kepada para purnawirawan TNI-AD dan pensiunan PNS TNI-AD sebagai rekan seperjuangan.
Ditanya ihwal politik kesejahteraan yang digulirkan Ketum Doni Monardo, ia menyambut positif. Untuk mewujudkannya, dibutuhkan kekompakan dan kolaborasi pentahelix. Ia akan menggandeng para pihak, pemerintah, unsur masyarakat, pengusaha, akademisi, dan media dalam menggerakkan politik kesejahteraan di Gorontalo.
Selain itu, ia juga akan memaksimalkan badan usaha koperasi, Koperasi PPAD Mandiri. Memang, katanya, untuk menunjang konsep tersebut dibutuhkan eksekutor bisnis wirausaha yang kuat di lapangan. “Inilah salah satu tugas kami nantinya,” tambah Yahya Botutihe.
Saat ini, anggota PPAD Gorontalo berjumlah 150 orang. Bersama-sama pengurus dan anggota, ia akan memelihara dan membina kerukunan hidup antar umat beragama, melalui peningkatan kualitas sarana/prasarana keagamaan dan peribadatan. Ia juga bertekad memfasilitasi dan turut menanggulangi permasalahan kesejahteraan anggota beserta keluarganya.
Di bidang yang lain, PPAD Gorontalo akan meningkatkan kualitas pengetahuan dan ketrampilan para purnawirawan sesuai bakat pengetahuan tambahan lainnya, sehingga mampu menjadi seorang entrepreneur/wirausahawan. Melalui kerjasama lintas lembaga, PPAD Gorontalo bertekad memelihara asset, terutama lahan tidur dan gedung-gedung terlantas menjadi asset yang produktif dan berkualitas.
Terakhir, saat ditanya persinggungannya dengan Ketua Umum PPAD Letjen TNI Purn Doni Monardo, Yahya mengatakan cukup dekat, terutama karena mereka sama-sama angkatan 85. “Selama pendidikan Akmil, beliau menjadi dan panutan kami dalam segala hal antara lain disiplin tinggi, profesional, integritas, loyalitas, jiwa korsa, dan istiqamah. Ada satu lagi, beliau adalah pemersatu hati,” katanya.
Bersama Doni, ia juga pernah bersama-sama dalam penugasan Operasi di Timtim, khususnya di kabupaten Bau Cau. “Beliau sebagai Dansat Intel Kopassus, saya sebagai Kasiops Satgas Opster Yonif 301/Pks Kodam 3/Siliwangi,” tuturnya, mengenang.
Interaksi selanjutnya, sebagai Perwira Siswa Diklapa-II di Pussenif Bandung. Mereka tergabung dalam satu kelompok belajar. “Yang tak terlupakan, bila waktu pesiar tiba kami rekreasi naik becak berdua cari tempat foto copy dan makan di restoran Padang,” kata Yahya sambil tertawa.
Beriktunya, saat Yahya menjabat Kasdim 0305/Pasaman di wilayah Kota Lubuk Sikaping, di Kampung mertua Doni Monardo, Taufik Martha yang saat itu menjabat Bupati Pasaman. “Ketum selalu silaturahmi dan mampir nongkrong di kantor saya sambil tukar menukar informasi. Biasanya itu terjadi saat libur Lebaran, atau di moment lainnya,” ujar Yahya.
Kenangan bersama Doni juga terukir saat Latihan Tempur Operasi Gabungan 2010 di Daerah Sangata Kalimantan Timur. Waktu itu, Ketum PPAD Doni Monardo menjabat Wasdal Satgas Intel dan ia selaku dosen Seskoad kala itu, ditugaskan oleh Mabes TNI sebagai Tim Penilai Satgas Operasi Darat. “Terakhir tahun 2018 pernah bertugas di Wantannas di mana Ketum sebagai Sekretaris Jenderal,” tambah Yahya Botutihe. (egy/roso)