PPAD
KesehatanTips

Cara Mudah Mengenali Gejala Stroke

PPAD Prosperity— Jumlah penderita stroke terus mengalami peningkatan. Data menyebutkan setiap dua detik akan ada satu orang terkena stroke. Di Indonesia, bahkan, stroke menjadi penyebab kematian nomor satu.

Dikutip dari alodokter, stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Tanpa darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada area otak yang terdampak akan segera mati.

Matinya sel otak menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak dapat berfungsi dengan baik. Penanganan yang cepat dapat meminimalkan tingkat kerusakan pada otak dan kemungkinan munculnya komplikasi.  

Achmad Firdaus Sani dr SpS(K) sebagaimana dikutip dari laman news.unair.ac.id, mengatakan, metode FAST (Face, Arm, Speech, Time) dapat mengenali gejala stroke dengan mudah. Firdaus menjelaskan bahwa gejala stroke dapat dikenali lewat beberapa hal.

Achmad Firdaus Sani dr SpS(K)/sumber foto: news.unair.ac.id

Pertama dari face yaitu ketika tersenyum ada separuh wajah yang tertinggal atau wajah merot. Kedua, arm yaitu tungkai dan lengan lemah seperti tidak bisa memegang dan tidak bisa mengangkat sesuatu. Ketiga, speech yaitu kesulitan berbicara pada lidah atau bibir. Firdaus mengungkapkan, apabila terjadi hal-hal tersebut maka bisa menggunakan ‘metode time’ yaitu segera datang ke rumah sakit tepat waktu.

“Kenapa semua gejalanya motorik? Karena sebagian besar manifestasi stroke itu adalah motorik. Bisa juga sensorik seperti kesemutan wajah. Kesemutan separuh tubuh juga bisa. Tapi ini adalah gejala yang paling banyak. Kalau ada gejala ini segera datang ke rumah sakit,” jelasnya.

Firdaus juga menjelaskan alasan penting kenapa harus cepat datang ke rumah sakit ketika ada gelaja FAST. Ketika di rumah sakit, lanjutnya, akan dilakukan tindakan yang dapat menurunkan angka kematian dan disabilitas pasca stroke.

“Jadi kita tidak boleh membuang waktu. Kalau ada gejala FAST, segera ke rumah sakit,” ucap Firdaus.

Selanjutnya, rumah sakit akan melakukan beberapa hal, meliputi; Optimalisasi Airway Breathing Circulation (ABC) atau jalan nafasnya harus optimal. Kalau tidak, kekurangan aliran darah akan semakin berat dan akan cepat sel otak mati. 

Melakukan CT scan. Sebab, penanganan pertama pasien stroke penyumbatan sangat berbeda dengan stroke perdarahan. 

Pasien stroke akan diregulasi berdasarkan jenis stroke. Biasanya tekanan darah dan gula darah pasien stroke sangat tinggi.

Memberikan trombolitik atau penyuntikan obat untuk memecahkan bekuan. Ini waktunya hanya empat setengah jam. Jika lebih, maka tidak bisa diberikan.

Mengeluarkan bekuan apabila itu terjadi pada pembuluh darah besar.

Memerlukan tindakan bedah apabila perdarahan atau penyumbatan sangat besar.

Menurut Firdaus ada dua jenis stroke yang menyerang seseorang, yaitu stroke perdarahan dan stroke penyumbatan. Dari semua pasien stroke hanya 12 persen yang mengalami stroke perdarahan. Sedang 88 persen sisanya adalah stroke penyumbatan.

Stoke penyumbatan sendiri ada jenis stroke pembuluh darah yang terjadi akibat hipertensi dan gangguan jantung. Dari semua pasien stroke pembuluh darah, 70 persen disebabkan oleh hipertensi dan 30 persen sisanya disebabkan gangguan jantung.

“Sebagian stroke yang datang ke rumah sakit adalah stroke penyumbatan dan sisanya stroke perdarahan,” jelasnya.***newsunair/din

Related posts

Delapan Buah yang Dapat Dikonsumsi Penderita Diabetes

admin

Ini Menu Aman untuk Penderita Kolesterol Tinggi

admin

Bioimunisasi Benih Inovasi IPB University Berhasil Atasi Penggerek Batang Padi

admin

Kini hanya Kelompok Rentan yang Dapat Vaksin Covid Gratis! Di Luar Itu harus Bayar!

admin

Prof Sumiati: Produk Unggas Bisa Rendah Kolesterol dengan Rekayasa Pangan Fungsional

admin

Rajin Konsumsi Obat Diabetes tapi Gula Darah Tetap Meningkat, Mungkin Ini Penyebabnya

admin

Leave a Comment