PPAD Prosperity— Kementerian Pertanian tengah mendorong pelaksanaan program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan (Kesatria) sebagai upaya mendukung kegiatan Optimalisasi Lahan Rawa, Pompanisasi Lahan Tadah Hujan, dan Tumpang Sisip Padi Gogo sebagai respons terhadap krisis pangan pasca El Nino.
Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah, menyatakan “program Kesatria merupakan bagian dari arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, yang diharapkan mampu meningkatkan produksi Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 1 juta ton,” ujarnya, dilansir ditjenbun.pertanian.go.id
Sejalan dengan arahan tersebut, Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma, Ardi Praptono, melakukan penanaman padi gogo bersama kelompok tani Makarti Tani di Desa Kriwen, Kec. Sukoharjo, Kab. Sukoharjo, Jawa Tengah.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa potensi lahan untuk padi gogo di Jawa Tengah mencapai ±11.000 hektar, dengan 155 hektar berlokasi di Kabupaten Sukoharjo. Saat ini, Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo telah mengusulkan sekitar ± 300 ha lahan perkebunan sebagai usulan Calon Petani Calon Lokasi (CPCL).
“Kesatria bertujuan untuk mendukung optimalisasi lahan perkebunan guna meningkatkan produksi tanaman pangan, khususnya padi gogo. Direktorat Perlindungan Perkebunan bertanggung jawab atas pelaksanaan program ini di Provinsi Jawa Tengah dan Bengkulu,” ujar Ardi.
Ardi juga menjelaskan beberapa kriteria lokasi yang harus dipertimbangkan untuk penanaman padi gogo, termasuk perluasan areal tanam, peningkatan indeks pertanaman, penanaman tanaman sehat, lokasi berpotensi terdampak bencana alam, dan antisipasi dampak perubahan iklim ekstrem. Ardi berharap agar potensi ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kedaulatan pangan di masa depan.
“Pemerintah terus mendorong peningkatan produksi padi dengan memanfaatkan setiap lahan yang memungkinkan untuk menanam padi atau jagung. Lahan kelapa yang belum produktif juga dapat dioptimalkan dengan menanam tanaman sela seperti padi gogo,” harapnya.***