PPAD Prosperity— Paguyuban Alumni Sekolah Staf dan Komando TNI (PASTI) bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar Seminar Nasional penanggulangan bencana di tanah air. Seminar diikuti oleh kurang lebih 300 peserta dari personel TNI, Polri, BNPB, Basarnas, perwakilan dari Kementerian/Lembaga pemerintah serta mahasiswa yang dilaksanakan secara virtual dan tatap muka, bertempat di Ruang Flores Hotel Borobudur Jakarta Pusat, Selasa (13/12/2022).
Tema yang diangkat pada seminar kali ini yaitu “Penguatan Kolaborasi Lintas Aktor Dalam Penanggulangan Bencana” dengan Keynote speech Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Prof. Dr. Muhadjir Effendy. Pada paparannya Menko PMK menjelaskan pentingnya kolaborasi dalam penanganan bencana alam di Indonesia dari semua unsur, baik dari masyarakat, TNI, Polri, pemerintah maupun swasta, termasuk peran lembaga riset, industri, LSM serta organisasi sosial keagamaan dan media massa.
Tampil sebagai narasumber utama dalam seminar yaitu Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M., yang menjelaskan terkait teknis tugas BNPB dalam penanggulangan bencana dan pentingnya penguatan kolaborasi lintas aktor, dengan para pemangku kepentingan.
“Dalam penanganan suatu bencana tidak bisa ditangani sendiri, perlu adanya sinergi, kolaborasi dari seluruh komponen bangsa, tentunya dengan peran yang dimiliki masing-masing”, ujar Letjen TNI Suharyanto.
Pembicara kedua Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto membahas tentang Pentingnya Sinkronisasi Eksekusi Penanggulangan Bencana dan Peran TNI. Sedangkan Rektor Universitas Pertahanan (UNHAN) RI Laksamana Madya TNI, Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, mengambil tema bahasan, Interoperabilitas Dalam Penanganan Bencana.
Sementara itu Ketua Umum PASTI Mayjen TNI Heri Wiranto sekaligus atas nama ketua penyelenggara seminar dalam sambutannya mengatakan kegiatan seminar ini merupakan bagian dari program BNPB bekerja sama dengan PASTI dengan tujuan untuk menerima masukan dan saran dalam menghadapi tantangan tugas penanganan bencana ke depan yang semakin kompleks.
“Oleh karenanya penguatan kolaborasi aktor dalam penanggulangan bencana perlu dilaksanakan secara terpadu dan cepat, baik yang dilakukan antar lembaga pemerintah/non pemerintah, TNI, Polri maupun oleh komponen masyarakat lainnya”, tegasnya. (Dispenad)
