PPAD PROSPERITY, AMBON – Program sejuta bibit sukun premium yang dikembangkan PPAD dengan dukungan MIND ID, ternyata mendapat pantauan langsung Menteri BUMN, Erick Thohir. Hal itu diungkapkan Tedi Bharata, Deputi Deputi SDM, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN, yang Rabu (21/6) sore meninjau kebun bibit sukun di Ambon, Maluku.
Hari itu, Tedi Bharata menyertai kunjungan Komisaris Utama MIND ID, Letjen TNI Purn Doni Monardo ke Maluku. Salah satu tujuannya adalah melihat perkembangan program 1 juta bibit sukun. “Saat saya pamit pak Menteri (Erick Thohir, red), beliau langsung menanyakan soal bibit sukun itu. Artinya, di tengah kesibukannya, pak Menteri memantau kegiatan ini,” ujar Tedi.
Di lokasi kebun bibit yang ada di Teluk Ambon, rombongan Doni Monardo disambut Dr Rohny S. Maail, S.Hut, M.Si ahli sukun dari Fakultas Kehutanan Universitas Pattimura. Dialah penanggung jawab program 1 juta bibit sukun yang didukung MIND ID.
Dalam kesempatan itu, hadir juga pegiat tanaman dari Makassar, Sulawesi Selatan, Hasbullah Nur Alam. Tampak pula komisaris MIND ID, Nicolaus Teguh Budi Harjanto, Direktur Manajemen Risiko dan HSSE, Nur Hidayat Udin, dan sejumlah tokoh dan pejabat.
Program yang di-launching Oktober 2022 ini hasil kolaborasi PPAD, Kodam XVI Pattimura, bersama Universitas Pattimura dan didukung MIND ID. Saat ini, setidaknya telah tersedia 300.000 bibit sukun yang bibitnya didatangkan langsung dari Kampung Tengah-Tengah, Kecamatan Salahutu.
Tedi Bharata, Deputi SDM, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN memberikan testimoninya di kebun bibit. “Apa yang sedang kita kerjakan ini, dimonitor langsung oleh pak Menteri (Erick Thohir). Saat saya pamit hendak ke sini, beliau ternyata sudah monitor,” ujarnya.
Tedi yang Master of Public Administration jebolan Columbia University itu juga menegaskan, program pembibitan 1 juta sukun sejalan dengan arahan Kementerian BUMN. Arahan tentang refocusing untuk kegiatan CSR meliputi bidang lingkungan, pendidikan, dan UMKM.
MIND ID, tegasnya, harus hadir untuk berkontribusi kepada masyarakat khususnya di bidang lingkungan dengan penanaman pohon. Dan itu relevan pula dengan bisnis MIND ID yang di satu sisi mengupas kulit bumi, maka di sisi lain harus memperbaiki lingkungan. “Kita buktikan bahwa stigma negative perusahaan tambang itu tidak benar. Kita pun memperhatikan lingkungan,” ujar Tedi yang pernah menjabat Vice President Office of The Board Mind ID itu.
Ia berharap program ini bisa berkelanjutan. “Tentunya BUMN tidak bisa sendiri, melainkan harus berkolaborasi dengan banyak pihak. Seperti misalnya yang kita lakukan dengan PPAD, Unpatti, dan Kodam XVI Pattimura, serta masyarakat. Tolong jaga kerjasama ini dan tetap jaga kekompakan,” pesannya.
Di akhir testimoninya, Tedi juga mengingatkan jajaran komisaris dan direksi MIND ID untuk senantiasa mencari peluang usaha baru. “Tidak fokus pada penambangan di satu tempat, tetapi mencari di tempat lain di bumi Indonesia yang kaya raya ini. Kita tidak boleh dengan swasta yang sangat agresif,” ujar Tedi seraya menambahkan, “ingat selalu mandat MIND ID untuk melindungi dan menguasai cadangan hasil bumi. Mandat ini harus terus digaungkan.” (egy/roso)