PPAD
Berita Terkini

Kasad: TNI AD Kerja 3 Shift, Puluhan Jembatan Darurat Dibangun untuk Percepat Pemulihan Pascabencana

PPAD Prosperity— Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, menegaskan komitmen TNI Angkatan Darat dalam mempercepat penanganan pascabencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat melalui kerja terpadu lintas kementerian dan lembaga.

Hal tersebut disampaikan Kasad dalam konferensi pers Perkembangan Terkini Penanganan Pascabencana di Posko Terpadu Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (29/12/2025), dilansir Infopublik

Kasad menyampaikan bahwa TNI AD sejak awal bencana mengambil peran aktif dalam mendukung pemerintah, khususnya melalui pembangunan infrastruktur darurat, layanan kesehatan, dan distribusi logistik ke wilayah terdampak.

Seluruh upaya dilakukan secara intensif dengan sistem kerja tiga shift—pagi, siang, dan malam—untuk mengejar target pemulihan akses masyarakat. 

“Kalau tidak bekerja tiga shift, saya kira tidak akan mencapai target seperti yang kita dapatkan hari ini,” ujar Jenderal Maruli.

Pembangunan Puluhan Jembatan

Kasad merinci, hingga akhir Desember 2025 pihak TNI AD telah menangani pembangunan jembatan Bailey, jembatan Armco, dan jembatan gantung di puluhan titik terdampak bencana.

Untuk jembatan Bailey, TNI AD telah mendata 44 unit, dengan capaian: 12 unit telah selesai dibangun, 6 unit dalam tahap pemasangan, 15 unit dalam perjalanan pengiriman, dan sisanya dalam proses pengumpulan serta persiapan pemasangan.

Tambahan Jembatan Bailey

Selain itu, atas arahan Presiden RI melalui Kementerian Pertahanan, pemerintah juga menyiapkan tambahan 100 unit jembatan Bailey dari luar negeri untuk mendukung penanganan bencana, sekaligus sebagai cadangan nasional di berbagai daerah rawan bencana.

Sementara itu, pembangunan jembatan Armco telah menjangkau 47 titik, dengan rincian: 6 titik selesai, 3 titik dalam pemasangan, dan sisanya dalam proses pengiriman serta persiapan.

TNI AD juga membangun jembatan gantung untuk memastikan mobilitas warga dan distribusi logistik tetap berjalan. Hingga saat ini terdapat 11 jembatan gantung, dengan 3 unit sedang dipasang dan sisanya masih dalam tahap survei lokasi.  “Jembatan gantung ini paling tidak bisa dilalui dua sepeda motor berboncengan, cukup untuk logistik,” jelas KSAD. 

Kasad Maruli Simanjuntak mengakui proses pembangunan jembatan tidak mudah karena harus melalui tahapan survei teknis, penentuan tipe jembatan yang sesuai, hingga pengiriman dari Jakarta ke daerah terdampak. Kondisi infrastruktur jalan yang rusak parah bahkan menyebabkan sebagian material tertahan hingga satu minggu di perjalanan.

Pos Kesehatan dan Air Bersih

Meski demikian, Kasad menyampaikan apresiasi kepada prajurit TNI AD yang tetap bekerja maksimal di lapangan. “Terus terang saya salut kepada anggota saya. Mereka bisa bekerja sedemikian rupa sampai dengan sekarang,” ujarnya.

Selain infrastruktur, TNI AD juga mengoperasikan pos-pos kesehatan, mengirimkan dokter dan tenaga medis yang dikoordinasikan Mabes TNI, serta mendukung operasional rumah sakit dan puskesmas di wilayah terdampak bersama Kementerian Kesehatan.

Dukungan air bersih dan fasilitas dasar lainnya juga terus diperluas, seiring evaluasi kebutuhan lapangan yang dilakukan secara berkala bersama BNPB dan kementerian terkait.

Lebih lanjut, Kasad menambahkan, TNI AD terus mengirimkan kapal logistik secara berkala, setiap empat hari hingga satu minggu, ke tiga wilayah bencana. Bantuan meliputi material jembatan, perlengkapan kerja prajurit seperti sepatu dan alat berat manual, hingga dukungan pemadam kebakaran.

Sebagian kebutuhan juga dipenuhi melalui pembelian di daerah terdekat seperti Medan untuk mempercepat penanganan.

Berdasarkan pengalamannya terlibat dalam puluhan operasi bantuan bencana, Kasad menilai penanganan kali ini sebagai yang tercepat dibandingkan bencana-bencana sebelumnya. “Dalam kondisi begini kita bisa bangun 12 jembatan. Ini yang tercepat. Saya berani menyatakan itu,” katanya.

Kasad menegaskan, kecepatan tersebut tidak terlepas dari kepemimpinan langsung Presiden RI yang memberikan instruksi jelas dan berkelanjutan kepada seluruh jajaran.

Menutup pernyataannya, Kasad mengapresiasi peran media yang dinilai sangat membantu dalam menyampaikan informasi positif dan faktual kepada publik. Ia berharap media terus membantu pemerintah menjelaskan tahapan penanganan, khususnya terkait pembangunan hunian sementara dan hunian tetap yang memerlukan waktu dan proses negosiasi dengan masyarakat.  “Kalau ini dibantu oleh media, saya meyakini bisa mempercepat pemulihan masyarakat,” pungkasnya.***

Related posts

Presiden Ingatkan Semangat 45 di Hadapan Para Purnawirawan TNI-Polri

admin

Tim Wasev Laporkan Program Renovasi Rumah Purnawirawan Bantuan Kasad

admin

Penjelasan BMKG Soal Puting Beliung di Jawa Barat dan Potensinya ke Depan

admin

Kisah dari Lintau: Senja di Rumah Gadang Mufidah Jusuf Kalla

admin

Kolaborasi Sumur Bor di Pulau Timor

admin

Pesan Doni kepada Satgas Citarum Harum: Jangan Tergiur Iming-iming

admin

Leave a Comment