PPAD
KesehatanSerba-serbiTips

Jari-jari Tangan Nyeri atau Kesemutan? Hati-hati Mungkin Anda Terkena Sindrom Lorong Karpal

PPAD Prosperity— Sindrom lorong karpal atau carpal tunnel syndrome (CTS) adalah kelainan saraf yang umum terjadi ketika saraf di pergelangan tangan mendapatkan tekanan berlebih. Kondisi ini membuat tangan dan jari-jari penderitanya terasa nyeri, kesemutan, maupun mati rasa.

Lorong karpal adalah kanal sempit di dalam pergelangan tangan yang terbentuk dari ligamen dan tulang karpal. Di dalam lorong ini terdapat saraf pergelangan tangan (saraf median) dan urat penghubung otot dengan sendi (tendon).

Melakukan gerakan berulang yang memberikan tekanan berlebih pada pergelangan tangan dapat membuat saraf median membengkak dan memicu terjadinya sindrom lorong karpal. Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, tetapi wanita lebih rentan mengalaminya karena memiliki ukuran lorong karpal yang lebih kecil.

Dikutip dari alodokter, saraf median berperan dalam memberikan dan menghantarkan perintah dari maupun ke ibu jari, telunjuk, jari tengah, dan jari manis. Saraf ini dapat terhimpit akibat adanya gerakan berulang yang berlebih, seperti mengetik, melakukan olahraga berat, dan bermain game terlalu lama.

Risiko terjadinya sindrom lorong karpal akan meningkat pada orang yang memiliki beberapa faktor berikut ini:

1. Bentuk pergelangan tangan

Patah atau pergeseran tulang (dislokasi) pada pergelangan tangan dapat menyebabkan perubahan pada ukuran lorong karpal. Kondisi ini bisa membuat saraf median yang berada di dalamnya terhimpit dan menyebabkan sindrom lorong karpal.

Selain itu, orang yang memiliki lorong karpal berukuran lebih kecil juga lebih rentan mengalami sindrom ini.

2. Jenis kelamin

Wanita biasanya memiliki ukuran lorong karpal yang lebih kecil daripada pria. Kondisi ini membuat wanita 3 kali lebih rentan mengalami sindrom lorong karpal.

Wanita yang sedang hamil pun lebih rentan mengalami sindrom ini karena perubahan hormon yang dapat mengakibatkan pembengkakan di seluruh tubuh. Jika pembengkakan terjadi di pergelangan tangan, saraf median dan tendon bisa tertekan, sehingga menyebabkan terjadinya sindrom lorong karpal.

3. Diabetes

Penyakit kronis, seperti diabetes, dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan saraf. Kondisi yang disebut neuropati diabetik ini dapat terjadi ketika kadar gula darah tidak terkontrol, sehingga melemahkan hingga merusak saraf.

Meskipun neuropati diabetik lebih sering terjadi di kaki, kondisi ini juga dapat terjadi di pergelangan tangan. Ketika kerusakan terjadi di saraf pergelangan tangan, risiko terjadinya sindrom lorong karpal pun akan meningkat.

4. Peradangan

Penyakit peradangan, seperti rheumatoid arthritis, dapat meningkatkan risiko terjadinya sindrom lorong karpal. Peradangan pada sendi akan menyebabkan berkurangnya ukuran lorong karpal, sehingga risiko terjadinya sindrom lorong karpal juga meningkat.

5. Lingkungan kerja

Melakukan aktivitas berulang yang melibatkan pergelangan tangan dapat meningkatkan risiko terjadinya sindrom lorong karpal. Pasalnya, pergerakan terus-menerus di pergelangan tangan akan menekan lorong karpal, serta membuat saraf median dan tendon terhimpit.

Selain itu, bekerja di ruangan yang sangat dingin selama berjam-jam juga meningkatkan risiko terkena sindrom lorong karpal. Bekerja di ruangan dingin membuat pembuluh darah menyempit, sehingga memengaruhi saraf median.

Gejala Sindrom Lorong Karpal

Penderita sindrom lorong karpal dapat merasakan gejala pada salah satu tangan maupun kedua tangan. Beberapa gejala sindrom lorong karpal yang timbul antara lain; nyeri, kesemutan, jari-jari terasa seperti membengkak. Jika makin parah, sindrom lorong karpal terjadi menyebabkan beberapa kondisi berikut: tangan menjadi lemas, kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari karena kesemutan atau nyeri yang hebat, kesulitan untuk menggenggam barang.

Nyeri pada pergelangan tangan akan terasa makin parah saat malam hari. Hal ini dapat terjadi karena penderitanya dapat menekuk pergelangan tangan secara tidak sengaja saat tidur.

Penanganan Sindrom Lorong Karpal

Sindrom lorong karpal dapat ditangani dengan atau tanpa operasi, tergantung keparahan dan kondisi masing-masing penderitanya. Berikut ini adalah beberapa penganan sindrom lorong karpal:

Penanganan tanpa operasi– Ini merupakan langkah pertama yang dilakukan pada sindrom lorong karpal, terutama pada kasus yang ringan atau yang tidak mengganggu aktivitas. Penangan tanpa operasi dapat berupa: menggunakan pelindung pergelangan tangan, mengompres dingin pergelangan tangan yang nyeri, menghindari aktivitas yang menyebabkan nyeri pada pergelangan tangan, mengatur posisi keyboard dan posisi duduk ketika mengetik, serta mengubah posisi pergelangan tangan saat beraktivitas, mengonsumsi obat antinyeri, mengonsumsi obat kortikosteroid, melakukan terapi, baik fisioterapi maupun terapi okupasi, melakukan terapi komplementer, termasuk chiropractic, akupunktur, maupun akupresur

Penanganan dengan operasi– Jika sindrom lorong karpal tidak juga membaik dengan penanganan yang telah disebutkan sebelumnya, dokter akan menyarakan operasi untuk mengatasi kondisi ini. Operasi juga disarankan bila gejala sindrom ini sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.

Tujuan dilakukannya operasi adalah untuk memperluas lorong karpal guna mengurangi tekanan pada saraf median dan tendon. Prosedur ini dilakukan dengan cara melakukan sayatan pada pergelangan tangan. Lalu, ligamen pada bagian bawah pergelangan tangan akan dipotong untuk memperbesar ukuran lorong karpal.

Meskipun belum ada cara yang terbukti ampuh untuk mencegah sindrom lorong karpal, penderitanya dapat mengurangi tekanan di pergelangan tangan dengan melakukan beberapa langkah berikut ini; beristirahat dari aktivitas yang melibatkan pergelangan tangan, mengatur posisi tubuh saat beraktivitas, memperbaiki postur tubuh, menjaga tangan agar tetap hangat, mengusahakan posisi pergelangan tangan tetap lurus saat tidur dan menghindari menekuk pergelangan tangan secara terus-menerus.

Jika tidak mendapatkan penangan yang tepat, sindrom lorong karpal dapat mengganggu aktivitas, termasuk tangan tidak mampu memegang sesuatu. Pada kasus yang sangat parah, sindrom ini dapat menyebabkan kerusakan saraf permanen. Jika Anda mengalami gejala yang mengarah kepada sindrom lorong karpal, periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.***alodokter

Related posts

Waspada Darurat Pangan, Mentan Amran Minta Pemasangan Pompa Dipercepat

admin

Bondar, Penjaga Kelestarian Air Tanah Batak

admin

Epidemiolog: Salah Satu Penyebab Naiknya Kasus Covid karena Hilangnya Kekebalan setelah Vaksin Terakhir

admin

Kinerja Bisnis Solid, bank bjb Berhasil Menjaga Kualitas Aset di 2022 dengan NPL 1.16%

admin

Masuk Pancaroba, BMKG Ingatkan Bencana Hidrometeorologi Mengintai!

admin

Dampak Perubahan Iklim pada Kesehatan Manusia

admin

Leave a Comment