PPAD
Kesehatan

Hati-hati, El Nino juga Bisa Berdampak pada Masalah Kejiwaan

PPAD Prosperity— El Nino ternyata tidak hanya berdampak pada permasalahan pangan, tapi juga kesehatan fisik bahkan kejiwaan. Hal tersebut disampaikan Arti Novelia Trisnawati, SH MMB dari Pusat Krisis Kesehatan dalam webinar yang digelar Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, baru-baru ini.

Mengutip dari unair.ac.id, El Nino juga bisa berdampak secara tidak langsung dengan masalah kesehatan jiwa.  Berdasarkan penelitian oleh UNESCO, manusia mengalami tekanan emosional karena perubahan iklim.

“Masalah psikologis ini menimbulkan masalah kesehatan jiwa seperti cemas, stres, dan depresi,” ujar anggota IKA UNAIR ini.

Sebagaimana diketahui, El Nino merupakan fenomena perubahan iklim secara global yang diakibatkan oleh memanasnya suhu permukaan air laut pasifik bagian timur. El Nino akan memicu terjadinya penurunan curah hujan atau menuju kemarau sehingga meningkatkan risiko bencana seperti kebakaran hutan dan kekeringan. 

“Bencana tersebut dapat memunculkan masalah pada kesehatan,” ujarnya. 

Masalah yang timbul di antaranya seperti gangguan pelayanan kesehatan, kesehatan jiwa, korban luka penyakit, kardiovaskular, dan penyakit saluran pernafasan. El Nino juga mempengaruhi perkembangan dan kelangsungan hidup vektor penyakit sehingga meningkatkan risiko penyakit yang mengakibatkan dampak besar pada kesehatan.

“Peningkatan risiko penyakit yang signifikan di antaranya adalah malaria, dengue, diare, dan infeksi saluran pernafasan,” ungkap Arti.

Terdapat pula beberapa peningkatan masalah kesehatan yang terkait dengan perubahan iklim di Indonesia.

Perubahan itu memberikan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap kesehatan, khususnya terhadap pola kejadian penyakit. Pertama, menimbulkan penyakit sensitif iklim. Penyebab meningkatnya penyakit sensitif ini terjadi karena adanya kenaikan maupun penurunan curah hujan. 

“Hal ini berpengaruh terhadap dinamika populasi vektor dan penularan malaria di Indonesia,” tuturnya

Selain itu hal ini juga terkait dengan masalah gizi. Pengaruh El Nino berkaitan dengan malnutrisi melalui adanya variabel antara ketahanan pangan dan akses ke pelayanan kesehatan. 

“Penduduk yang terinfeksi penyakit seperti malaria namun disisi lain memiliki ekonomi yang tidak mendukung, maka akan menimbulkan malnutrisi,” terang Arti. 

Upaya Mengatasi Dampak El Nino

Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan melalui Pusat Krisis kesehatan melakukan beberapa upaya dalam rangka penurunan risiko krisis kesehatan dalam menghadapi dampak El Nino.

Upaya ini dapat dilakukan dengan cara memperkuat indeks kesehatan masyarakat, memperbaiki kesehatan lingkungan, mengurangi ancaman bahaya, meningkatkan kapasitas sumber daya, serta memperkuat infrastruktur kesehatan agar tahan terhadap ancaman bahaya baik alam, non alam, maupun sosial.

Selain itu, terdapat beberapa upaya adaptasi terhadap perubahan iklim dalam rangka pengendalian dampak kesehatan akibat El Nino. Di antaranya dengan melakukan mitigasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi perubahan iklim. 

Upaya adaptasi itu dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi risiko, meningkatkan kapasitas adaptif, memperkuat ketahanan, mengurangi kerentanan melalui peningkatan literasi, dan penerapan teknologi adaptif.

Adapun upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan cara memberikan vaksin rutin, meningkatkan ketahanan sektor farmasi dan alat kesehatan, serta memperkuat ketahanan nasional dan tanggap darurat. ***unair

Related posts

Menkes Pesan 5 Hal Terkait Penanganan Penyakit Arbovirus

admin

Ternyata Vitamin D Juga untuk Meringankan Gejala Depresi, Ini Penjelasannya

admin

Sakit Malaria? Jangan Khawatir Cobalah Konsumsi Empedu Kambing

admin

Tidak Benar Pandemi Covid-19 Disebut Rekayasa

admin

Apakah Anda Kekurangan Vitamin D? Ini Cara Mengetahuinya

admin

Cegah Dampak Polusi Udara dengan 6M 1S

admin

Leave a Comment