PPAD
Berita TerkiniSerba-serbi

Buku Tentang Kisah “Jaguar” Pengawal Jokowi

PPAD Prosperity— Rabu (26/7) lepas maghrib, suasana Krakatau Grand Ballroom Oakwood Hotel & Apartment, TMII, Jakarta Timur, semakin ramai. Sementara di luar ballroom, bertebar ratusan karangan bunga ucapan selamat atas hajat yang dihelat.

Malam itu, Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan meluncurkan buku yang ia tulis, dan diterbitkan oleh penerbit Kompas. Sebuah buku berisi kurang lebih 40 kisah “jaguar” mengawal Presiden Joko Widodo berjudul “Menjaga Jokowi, Menjaga Nusantara”, Catatan Perjalanan “Jaguar” Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden.

Buku ini berisi pernak-pernik kisah menarik Mohamad “Jaguar” Hasan mengawal Jokowi saat dirinya menjabat Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden. Jenderal bintang dua kelahiran Bandung, 13 Maret 1971 itu menjabat Dan Grup A pada bentang waktu 2016 – 2018. Selama periode itu, tak kurang dari 165 tugas pengawalan presiden (dan keluarga) telah ia lakukan.

“Kebetulan, yang saya kawal memiliki karakter unik, tidak seperti kebanyakan pemimpin lainnya. Beliau tidak protokoler, karena itu sering terjadi peristiwa di luar dugaan. Kebetulan, saya senang membuat catatan dan mengabadikan melalui ponsel. Setelah saya konsultasikan dengan teman wartawan Suhartono dari Kompas, akhirnya, jadilah buku ini,” ujar pria berdarah Minang menceritakan latar belakang terbitnya buku.

Bedah buku menghadirkan penulis buku yang juga Pangdam Jaya, Mayjen TNI Mohamad Hasan (kiri). Berturut-turut di sebelahnya, Bey Machmudin (Bidang Protokol, Pers, dan Media Setwapres), Djumala Darmansjah (mantan Kasetpres), dan Suhartono (wartawan Kompas, editor buku). (foto: egy m)

Pada hajat peluncuran buku, hadir sejumlah tokoh, baik sipil maupun militer. Di antaranya hadir Kasum TNI Letnan Jenderal TNI Bambang Ismawan mewakili Panglima TNI, Irjen Pol Sandi Nugroho, mewakili Kapolri, Korsahli Kasad, Letjen TNI I Nyoman Cantiasa, dan Kabais TNI Letjen TNI Rudianto. Dari lingkungan istana hadir Bidang Protokol, Pers, dan Media Bey Machmudin, dua mantan Kasetpres Heru Budi Hartono (sekarang Pj Gubernur DKI Jakarta) dan Djumala Darmansjah, serta Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Dr  KH Nasaruddin Umar, dll.

Saat memberi sambutan, Hasan mengatakan, “Buku ini adalah buku kenangan atau kumpulan memories. Kebetulan saya suka menulis di HP, kemudian saya pindah ke komputer. Saya selalu menulis di sela-sela kesibukan,” katanya.

Ia menambahkan, isi buku bukan semata berisi pujian dan sanjungan, bukan juga tentang ketokohan seorang pemimpin, sebab tidak ada yang perlu dicitrakan lagi dari sosok Jokowi. “Ini hanya inisiatif seorang pengawal membukukan catatan, sambil memetik hikmah dan pelajaran. Saya berterima kasih sekali kepada Bapak Maruli (Letjen TNI Maruli Simanjuntak, Pangkostrad-red). Beliau adalah jaguar senior saya yang banyak memberi doktrin dan arahan sebelum mengemban tugas Dan Grup A,” paparnya. Sementara itu, Kasum TNI membacakan sambutan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, yang tengah berada di Magelang untuk menghadiri Pantukhir Akmil. Panglima mengemukakan, pada dasarnya kegiatan menulis buku adalah pemenuhan amanat Pembukaan UUD 1945, tentang “mencerdaskan kehidupan bangsa”.***

Related posts

Apakah Anda Kekurangan Vitamin D? Ini Cara Mengetahuinya

admin

bank bjb Raih Penghargaan BPD Peringkat I di Ajang BUMD Award 2023  

admin

Anjangsana Pati TNI Kepada Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno

admin

Gula Batu vs Gula Pasir, Mana yang Lebih Sehat?

admin

AWG G20 Sepakat Promosikan Sistem Pangan Berkelanjutan dan Tangguh

admin

Indonesia Bisa Lebih Kaya dari VOC

admin

Leave a Comment