PPAD
Serba-serbiWirausaha

Peluang Sapi Bali Jadi Daging Premium

PPAD Prosperity— Prof Jakaria, Guru Besar Fakultas Peternakan IPB University paparkan keunikan Sapi Bali dalam Konferensi Pers Pra Orasi Guru Besar, (24/11/2022). Dalam paparannya, Prof Jakaria menyebutkan bahwa dari jumlah populasi sapi nasional, Sapi Bali berkontribusi sebanyak 26.5 persen. Populasi utamanya tersebar di Pulau Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Selatan dan Lampung.

Prof Jakaria, Guru Besar Fakultas Peternakan IPB University

“Dilihat dari jumlah penduduk Indonesia (272 juta jiwa), kebutuhan daging nasional masih belum dapat dipenuhi dan bahkan masih defisit sebesar 39 persen. Selain itu, secara nasional, kebutuhan bibit masih sangat tinggi (7.745 ekor). Baru ada sekira 2.409 ekor bibit bersertifikat yang dihasilkan,” jelasnya sebagaimana dikutip dari ipb.ac.id

Ia menambahkan, upaya peningkatan produktivitas sapi pedaging di Indonesia terus dilakukan dengan berbagai pendekatan seperti peningkatan kualitas dan kuantitas pakan berbasis bahan baku lokal, manajemen pemeliharaan, manajemen reproduksi, dan penanganan serta pencegahan penyakit. Selain itu, upaya peningkatan kualitas juga tidak kalah pentingnya yaitu melalui peningkatan terhadap mutu genetik khususnya Sapi Bali.

“Arah pengembangan dan pemanfaatan Sapi Bali ke depan dapat difokuskan sebagai penghasil daging premium. Untuk mencapai tujuan tersebut, pendekatannya bisa berbasis pada pemuliaan konvensional dan non-konvensional. Yaitu menggunakan data genom yang telah diperoleh, memperkuat kerjasama antar akademisi, pebisnis, pemerintah, masyarakat dan media. Selain itu, melibatkan bidang ilmu lain terutama teknologi multi omik (genomik, trankriptomik, proteomik dan metabolomik),” tuturnya.

Menurutnya, hasil analisis genom yang ia peroleh dalam risetnya dapat menjadi rujukan dalam strategi pemuliaan Sapi Bali ke depan. Gen-gen yang berasosiasi dengan sifat pertumbuhan dan kualitas daging dapat dijadikan sebagai kandidat marka genetik atau marker assisted selection (MAS).

“Saat ini, pemanfaatan teknologi genomik telah diterapkan di negara lain sebagai salah satu metode dalam menentukan bibit. Contohnya Sapi Limousin dan Sapi Belgian Blue,” tambahnya.***

Related posts

Tim TTG UGM Kembangkan Pupuk Organik Berbasis Kotoran Kambing

admin

Respon Cepat Mensos Tangani Kasus Lansia Sebatang Kara di Kabupaten Tangerang

admin

Kebijakan BI Pertahankan Suku Bunga Acuan Bantu bank bjb Optimalisasi Penyaluran Kredit

admin

Inspirasi: Cerita Pemilik Cafe DAD’COBEAN Kembangkan Kopi Indonesia dan Berhasil Mengolah Limbahnya

admin

Dua Tahun Mengungsi Akibat Diteror KKB, Warga Kampung Ayata Akhirnya Kembali ke Rumah

admin

Masuk Panen Raya, Jatim dan Jateng Bersiap Jaga Harga dan Serap Gabah Petani

admin

Leave a Comment