PPAD Prosperity— Panglima Kostrad (Pangkostrad) Maruli Simanjuntak mendapat kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dari Mayor Jenderal (Mayjen) menjadi Letnan Jenderal (Letjen). Kenaikan pangkat ini berdasarkan Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin/272/II/2022 tanggal 18 Februari 2022.
Pangkostrad mengikuti Laporan Korps Kenaikan Pangkat Perwira Tinggi (Pati) TNI yang dipimpin langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa bertempat di Gedung Olah Raga (GOR) Ahmad Yani, Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Selasa (22/2/2022).
Mengutip rilis Dispenad, dalam upacara Laporan Korps Kenaikan Pangkat yang dipimpin Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman di Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta, Rabu (23/2/2022), selain Pangkostrad Letjen Maruli juga terdapat Letjen TNI Agus Subiyanto (Wakasad), Letjen TNI Ignatius Yogo Triyono (Dankodiklatad) yang berdinas di dalam struktur TNI AD, serta Letjen TNI I Nyoman Cantiasa (Pangkogabwilhan III) yang berdinas di luar struktur TNI AD. Dari keempat Letjen tersebut, Maruli Simanjuntak, lulusan Akmil 1992, tercatat perwira termuda yang menyandang bintang tiga.
Selain empat Pati TNI AD tersebut, terdapat 50 Pati lainnya yang juga mengikuti upacara Laporan Korps Kenaikan Pangkat yang dipimpin Kasad Jenderal Dudung. Sepuluh di antaranya naik pangkat menjadi bintang dua, dimana 8 orang di antaranya berdinas di dalam struktur TNI AD.
Yakni, Mayjen TNI I Gde Agit Thomas, Mayjen TNI Dwi Wahyu Winarto, Mayjen TNI Yanuar Adil, Mayjen TNI Eko Erwanto, Mayjen TNI Denny Herman, Mayjen TNI Dwi Darmadi, Mayjen TNI Widi Prasetijono, Mayjen TNI dr. Nyoto Widyoastoro serta dua orang lainnya berdinas di luar struktur TNI AD yakni Mayjen TNI Aris Susanto, dan Mayjen TNI Cahyono Cahya Angkasa.
Usai mengucapkan selamat kepada Perwira Tinggi yang naik pangkat, Kasad berpesan agar para Pati hendaknya bisa mencermati perubahan paradigma TNI saat ini telah mengantarkan TNI AD menjadi lebih dinamis dan humanis.
Namun Kasad juga mengingatkan, sisi lain globalisasi yang harus diwaspadai ialah nilai-nilai pragmatisme yang berupaya menyusup dan mengikis karakter dan jiwa kesatria bangsa yang selama ini dijaga oleh TNI AD.
“Program pembinaan satuan dan pendidikan perlu dioptimalkan dalam membangun personel dan satuan yang adaptif terhadap dinamika perkembangan teknologi dan budaya global,” pesan Kasad.
Kasad juga berpesan agar para Pati dapat menjadi teladan dan inspirasi yang baik bagi bawahannya. Niscaya, dengan demikian organisasi TNI AD akan memiliki prajurit yang tidak hanya sanggup mengorbankan jiwa dan raganya, namun juga memiliki keluhuran budi sebagai kesatria bangsa.
“Pada kesempatan yang baik ini, saya juga mendorong kepada para Perwira untuk terus mengembangkan kepemimpinan, kinerja, kreativitas dan kemampuan manajerial sesuai level jabatan masing-masing, yang dilandasi keyakinan untuk berbuat yang terbaik, memiliki imajinasi, inovasi, visi, misi serta harapan dan cita-cita,” kata Kasad.***/dnr