PPAD Prosperity— Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf mengikuti adanya sholawat Burdah bertemakan Doa Untuk Negeri yang digelar di Alun-Alun Raden Bagus Asra Ki Ronggo, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Selain Pangdam, beberapa pejabat hingga tokoh masyarakat pun ikut hadir pada pelaksanaan kegiatan tersebut.
Beberapa pesan disampaikan oleh Pangdam di sela pelaksanaan sholawat tersebut, salah satunya menjaga Persatuan dan Kesatuan yang selama ini sudah terjalin dengan baik.
“Indonesia memiliki suku, agama dan ras serta aliran kepercayaan yang sangat ragam. Hal itu, sangat rentan terjadi perpecahan apabila kita tidak memperkuat Persatuan dan Kesatuan,” kata Mayjen TNI Farid Makruf, baru baru ini.
Jenderal jebolan Korps baret merah atau Kopassus itu menambahkan, adanya sholawat Burdah yang berlangsung saat ini menurutnya harus bisa dijadikan contoh maupun dasar utama jika demokrasi di Bondowoso sudah terwujud dengan baik.
Menjelang tahun politik tahun 2024 mendatang, kata Pangdam, Bondowoso harus bisa menjadi poros terciptanya pesta demokrasi yang jujur dan damai. Khususnya, dalam menghindari maupun mencegah terjadinya segala bentuk kerusuhan yang mungkin terjadi.
“Jangan percaya hoaks, jangan mau diadu domba. Kurangi fanatisme sempit yang membuat kita akhirnya berpikiran bahwa hanya kita saja yang benar,” tegas Pangdam.
Tak hanya itu saja, Mayjen TNI Farid Makruf juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai adanya radikalisme. Pangdam menyebut, radikalisme merupakan suatu hal yang sangat berbahaya.
“Bila ada indikasi radikalisme di sekitar saja, jangan ragu untuk segera melaporkan,” pintanya.***Puspen TNI