PPAD Prosperity— “Menurut sebagian ahli, tiga dosis vaksin Covid-19 tidak cukup untuk lansia berusia 50 tahun ke atas, dan orang dengan sistem imun yang lemah. Itulah sebabnya diperlukan vaksinasi dosis keempat.”
Sebagaimana diketahui belakangan muncul suara perlunya vaksin Covid-19 dosis keempat untuk masyarakat. Di Amerika, misalnya, telah mengizinkan suntikan dosis keempat. Lantas, kira-kira seberapa penting pemberian vaksin Covid-19 dosis keempat?
Berikut artikel yang dikutip dari halodoc.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, tiga dosis vaksin tidak cukup untuk lansia berusia 50 tahun ke atas, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Alhasil, CDC merekomendasikan kalangan tersebut untuk mendapatkan vaksinasi dosis keempat demi perlindungan optimal terhadap Covid-19.
Melansir dari media daring internasional, Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat sejauh ini telah mengizinkan suntikan keempat bagi mereka yang memenuhi kriteria CDC. Namun, CDC berpendapat kalau pemberian dosis keempat bagi orang dewasa yang sehat belum tentu optimal.
Para ahli berpendapat bahwa orang dengan gangguan kekebalan harus mendapat vaksin booster kedua karena berisiko lebih tinggi terinfeksi. Meskipun mereka telah menjalani dosis vaksinasi lengkap, kelompok ini juga lebih berisiko mengalami komplikasi Covid-19 yang parah. Bahkan, berpotensi menyimpan mutasi dengan strain yang lebih ganas.
Sementara itu, Profesor kedokteran Paul Goepfert di University of Alabama at Birmingham (UAB), Amerika Serikat, berpandangan bahwa pemberian dosis keempat tidak akan berdampak secara signifikan pada tubuh. “Dosis keempat tidak benar-benar melakukan banyak hal,” ujarnya, seperti yang dikutip dari media daring internasional.
Sebenarnya, CDC telah mengeluarkan panduan yang merekomendasikan dosis keempat pada Oktober 2021. Dengan panduan yang diperbarui, CDC menyatakan orang dengan sistem kekebalan lemah harus menunggu dalam waktu yang lebih singkat, untuk mendapatkan dosis booster tambahan di tengah pandemi Covid-19.
Bagaimana dengan Indonesia?
Di Indonesia sendiri, juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengklarifikasi, saat ini pemerintah belum merencanakan vaksinasi dosis keempat atau booster kedua.
“Untuk koreksi dan konfirmasi, saat ini pemerintah kita masih memprioritaskan vaksin booster pertama atau vaksin ketiga,” ujar Syahril, beberapa waktu lalu.
Dirinya juga menambahkan kalau pemerintah saat ini masih fokus untuk memenuhi target vaksin booster atau vaksin ketiga menjadi 50 persen terlebih dahulu. Terkait kabar vaksinasi booster kedua, Syahril mengatakan kalau hal itu hanya masukan dari beberapa pihak seperti tenaga kesehatan. Saat ini masih ditampung.
“Masih ditampung, karena harus dibahas dengan ITAGI, dari kelompok ITAGI ini yang nantinya akan memberikan masukan kepada pemerintah untuk diusulkan program,” ujar Syahril.
Bila ITAGI sudah memberikan masukan maka Kemenkes harus mendapatkan vaksin untuk vaksin booster kedua yang sudah mendapatkan rekomendasi BPOM.
Jadi, dapat dikatakan bahwa vaksinasi keempat masih dalam proses yang panjang di Indonesia. Untuk itu, pemerintah fokus dalam meningkatkan cakupan vaksin booster atau ketiga terlebih dahulu.***halodoc