PPAD Prosperity— Penderita penyakit jantung yang masih aktif merokok, sebaiknya berhenti. Sebuah penelitian dari University Medical Center di Amsterdam, Belanda, menyebut, perokok yang berhenti merokok setelah mendapat serangan jantung, operasi bypass ataupun tindakan lain untuk membuka penyumbatan arteri, dapat memperpanjang hidup mereka.
“Manfaat berhenti merokok bahkan lebih besar dari yang kita sadari,” kata Tinka van Trier, MD, PhD, penulis studi dan ahli jantung di Amsterdam University Medical Center di Belanda. Demikian dikutip dari laman everydayhealth.
Hasil penelitian telah memperlihatkan itu. Pada penelitian ini, para peneliti memeriksa data 989 perokok berusia 45 tahun ke atas yang semuanya mengalami serangan jantung, operasi bypass, atau prosedur untuk memasang stent – sangkar kawat kecil yang membantu menjaga darah mengalir melalui arteri – setidaknya enam bulan sebelumnya.
Para pasien ini dirawat dengan setidaknya tiga obat umum untuk mencegah kejadian seperti serangan jantung dan stroke pada orang dengan riwayat penyakit jantung, yakni, statin untuk menurunkan kolesterol, obat pengencer darah dan obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah mereka.
Para peneliti menggunakan model matematika yang dibangun di atas berbagai faktor risiko penyakit jantung untuk menghitung berapa tahun hidup sehat – tanpa serangan jantung atau stroke – jika mereka berhasil berhenti merokok.
Selain itu, peneliti juga menghitung berapa banyak tahun hidup sehat tambahan yang mungkin diperoleh pasien dari mengonsumsi tiga obat tambahan untuk mencegah penyakit kardiovaskular seperti colchicine, terapi anti-inflamasi, dan dua obat untuk menurunkan kolesterol LDL “jahat”.
Kesimpulannya, berhenti merokok akan membantu pasien ini hidup sehat 4,81 tahun lagi.
“Ini menunjukkan bahwa berhenti merokok adalah langkah yang sangat penting untuk menambah tahun-tahun sehat dalam hidup seseorang,” kata Dr. Van Trier dalam sebuah pernyataan. Selain itu, tentu saja, berhenti merokok dapat mencagah penyakit pernafasan juga kanker, tambah Van Trier.
Hasil studi dipresentasikan pada ESC Preventive Cardiology 2022, pertemuan ilmiah online European Society of Cardiology.***din